Salma dan Rony kini sudah berada di mobil , salma yang masih bingung dengan ajakan rony yang dia sendiri tidak tau tujuanya akan kemana .
Salma :
"Mau kemana sih ron ?" Tanya salma lembutRony :
"Nanti juga tau" ucap rony dengan tersenyumkali ini salma terlihat lebih kalem , padahal Sebelumnya di roomchat masih terlihat barbar .
Mobil yang dikendarai Rony kini memasuki area perumahan elit dan mewah .
Mobilnya ia berhentikan di salah satu rumah .
Rony :
"Yuk turun"Salma :
"Issh ini kerumah siapa ? Mau ketemu siapa si ? Malu ih gue beginian doang pakeanya . Tau mau bertamu mah gue dandan yang bener ron !"Rony :
"Bawel , tinggal turun" ucap rony sambil membuka pintu . Disusul salma yang keluar dari pintu juga ..Rony menghampiri salma dan digenggamnya tangan salma . Salma tak menolak . Salma dan Rony sama2 memandang lepas rumah yang sekarang bertengger didepanya .
Salma :
"Gila ron , mewah banget inimah yang punya konglomerat"Rony terkekeh "Gak ah biasa aja , yuk masuk"
Rony :
"Nah , Masuk ca.."Salma mengerutkan alisnya dan memandang aneh Rony .
"Ini rumah kita nanti ca setelah menikah" sambung rony yang paham dengan kebingungan Salma .
Salma :
"Rumah kita?"Rony :
"Mmm belom gue dealin sih ca.. karna kan nanti lo juga yang bakal nempatin . Jadi gue butuh persetujuan lo dulu ca . Gimana , suka ga ?Salma :
"Ini terlalu mewah ron , terlalu gede juga buat kita yang masih berdua"Rony :
"Gitu ya ca , gue ada rumah lain sih ca.. jadi lo pengen yang mana bisa pilih"Salma memandang Rony dengan lekat . Ronh pun berbalik memandang salma juga ..
Rony :
"Kenapa ca ?"Salma menggeleng pelan dan tersenyum tipis .
Rony menghamoiri salma , memegangi kedua bahu salma , kini salma ada dihadapanya .
Rony :
"Caa .. lo ga suka ya ?"Salma terdiam tanpa membalas pertanyaan rony .
Rony menarik nafasnya dengan panjang , dan dibuangnya perlahan .
"Kalo kamu ga suka dan ga siap sama pernikahan ini , kamu bisa batalin ca.. aku gak akan maksa kamu sekarang"
salma menoleh kaget menghadap Rony .
KAMU SEDANG MEMBACA
HUJAN "Simfoni Cinta"
RomanceIni bukan akhir bagi kisah yang kami tulis pada lembar demi lembar kehidupan yang masih terus berjalan. Jika pada umumnya umat manusia menginginkan akhir yang bahagia, kami malah berharap bahwa kisah kami ini adalah awal dari kebahagiaan selanjutnya...