Hujan part 40

1.5K 55 7
                                    

Rony kembali ke kantor polisi . Anggis , paul dan nabila yang semulanya duduk langsung berdiri melihat kedatangan Rony . 

Paul :

"Gimana ron ?" 

Rony hanya menggeleng dengan wajah yang lesu .

Anggis :

"Salma gimana ron ?" 

Rony :

"alhamdulilah udah sadar , meskipun masih belum bisa terima ini semua . Tapi gis .. gue minta maaf ya , udah kebawa emosi sampe curiga ke lo" 

Anggis :

"Gapapa ron , tapi lo udah tau pelakunya ?" 

Rony mengangguk . 

Paul :

"Terus mana pelakunya ?" Ucap paul yang Rupanya sudah siap meninju . 

Rony :

"Dia udah kabur , Rumahnya kosong"

Paul :

"Brengsek ! Lo udah cari ketempat biasa dia nongkrong atau dimana gitu?" 

Rony :

"belum .. tapi gue tanya semua temenya pada bilang ga tahu . Mungkin udah kerjasama atau apa" 

Anggis :

"Sabar ya ron , Gue ikut prihatin atas kehilangan calon anak lo... gue berharap pelaku bakal cepet ketangkep" 

Paul :

"Gue bakal bantu lo ," ucap paul seraya menepuk bahu Rony . 

Rony :

"makasih.." 

Polisi 1 :

"Pak Rony , Anak buah saya menemukan ini dirumah bapa" ucapnya seraya memberikan dompet mini . Berisikan kartu2 yang sudah Polisi bungkus dengan plastik transparan. 

"Mungkin ini terjatuh saat perkelahian terjadi" sambungnya . 

"Ada kartu identitas atas nama Michelia . Nama yang sama yang diucap ibu salma" sambungnya lagi 

polisi 2 : 

"Tersangka sudah kita beritakan sebagai ODP . Kita akan selalu kabari perkembanganya." 

Rony :

"Terimakasih pak..." rony menyalami kedua polisi itu . 

Setelah lama berbincang . Rony , Nayl dan Pengacara Rony berpamitan dengan Paul Nabila dan Anggis . 

Paul :

"Lo tenang aja ron , Gue bakal bantu sampe pelaku ketemu" 

Rony :

"Sekali lagi , Terimakasih..." Ucapnya kemudian menaiki mobil dan melaju menuju rumah sakit . 

---

Paul dan Nabila pun beranjak menuju Mobil . Namun di hentikan oleh Anggis 

Anggis :

"De ,..." Panggilnya membuat langkah kedua pasutri itu berhenti . 

Anggis menghampiri adiknya itu .

"Kamu marah sama kaka ?" 

Nabila diam tanpa bicara . Hanya rasa sesak didada yang sekarang menyelimuti benaknya .

Anggis :

"Maafin kaka , kaka gatau kalau kamu bakal ngalamin ini.." 

Nabila :

HUJAN "Simfoni Cinta" Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang