3. Posesif andy

8K 443 5
                                    

Jisung menjelaskan semuanya pada Haechan dan Mark, tentang bagaimana awal dia bertemu dengan Andy dan berakhir Andy yang menganggap Jisung adalah mamanya.

"Tapi ini beneran bikin kaget, Jisung pergi gk bilang terus sampe malam gini, dan balik balik malah bawa anak sama calon suami?"

"Ekhem" Jisung berdehem tidak suka pada penuturan Haechan, tidak enak saja dengan Jeno, lagian apaan kakaknya suka menyimpulkan sesuatu yang tidak jelas.

"Tidak usah malu Jisung hahaha" tawa Mark makin membuat Jisung mencibir.

"Mama, dia ciapa? Anaknya mama?" Andy menunjuk anak yang sedari tadi bermain mobil mobilan sembari mencoba mencari perhatian pada Jisung.

"Bukan bukan, aku belum menikah dan masih lajang" panik Jisung menggelengkan kepalanya ribut.

"Aku pikir dia tadi putramu" sahut Jeno, Jisung menggelengkan kepalanya kembali menyangkal ucapan itu.

"Wahh apa kau takut calon istri —"

"Kak Markkk" Jeno menyela ucapan Mark membuat kedua orang disana terkekeh.

"Dia bukan anak Jisung dan dia bukan anakku, ah sumpah aku malas terlalu menggunakan bahasa formal seperti ini gk bisa" ucap Haechan.

"Yaudah si Chan gunain bahasa yang kaya biasanya aja" ucap Mark, Haechan dan Jeno mengangguk setuju.

"Dia itu anak yang aku bawa dari asrama rehabilitasi, dia masih kurang cocok dan bentar lagi bakalan dijemput sama mamanya. Bukan anak jisung, adik ku ini agak gimana ya kalo soal dideketin orang tu gitu ditunda tunda" Haechan melirik Jisung dengan sedikit menyindir.

"Kan umur Jisung masih terlalu dini buat nikah, kak Haechan gimana si" cibir Jisung, bukannya membela malah Haechan makin menertawakan Jisung.

"Tapi kau sekarang udah menjadi seorang ibu"

Jika saja Andy tidak berada di pangkuan dia saat ini mungkin Jisung sudah membagbigbug muka mulus Haechan itu, dia tidak enak dengan Jeno itu saja.

"Lalu Jeno, bagaimana bisa dia pergi?" Tanya Mark.

"Sudah lama semenjak Andy berusia 7 bulan dia sudah mulai berubah, yang ternyata memang dia hanya menginginkan harta ibuku saja. Untung aku pintar dan aku bisa membuat dia bercerai padaku disaat usia Andy memasuki dua tahun, kau tau bukan pernikahan kami adalah sebuah jebakan"

"Kenapa kau tidak memberikan hak asuh pada ibunya saja, kau sibuk Jen" ucap Mark menatap kasihan Jeno yang harus berperan menjadi seorang ibu juga ayah bagi Andy.

"Tidak kak, aku menjadikan Andy sebagai salah satu semangatku disaat semuanya hancur. Aku tidak pernah mencintainya dan kau tau bukan aku menerima dia karena kehadiran Andy, Andy adalah darah dagingku, sebisa mungkin aku akan membesarkannya" jawab Jeno.

Jisung terkagum mendengar ucapan dari Jeno, laki laki ini tidak hanya bercanda dan ucapannya adalah kenyataan. Jisung bisa tau Jeno tulus menyayangi Andy, jika Jeno tidak tulus untuk apa dia sampai lelah lelah masih ingin bersama Andy sedangkan Andy masih memiliki seorang ibu.

"Lagian dia keliatan tempramen, anggap saja semua ini salah orang tuamu Jen" jawab Mark dan Jeno mengangguk mengiyakan ucapan tersebut.

"Ngomong ngomong, kau pulang tidak memberitahuku kak Mark?" Tanya Jeno, Mark terkekeh.

"Hanya besok aku berniat mampir saja, tapi tidak kuduga kau dan aku akan bertemu disini" jawab Mark.

Jisung menatap Andy sekilas yang matanya sudah sayup sayup lelah, sepertinya dia sudah mulai mengantuk karena memang sudah malam jam setengah 9 saat ini.

You Are My Mama || Nosung || End ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang