Jeno sedang berkutat pada komputernya untuk bekerja, namun pandangannya kini teralihkan pada pintu ruangan yang perlahan terbuka.
"Kak Mark?" Panggil Jeno heran, mengapa orang itu tiba tiba saja ada disini tanpa memberitahunya apapun.
"Jisung sama andy udah dijaga Renjun juga Haechan, jadi selesaiin masalah kali ini Jen" ujar Mark, Jeno mengangguki ucapan Mark tersebut.
"Aku akan pergi dulu, jika ada hal buruk terjadi segera memanggil" ucapnya, ntah dia menaruh apa di atas meja lalu pergi kembali setelahnya.
Padahal seperti itu bisa dibicarakan melalui telefon, tapi mengapa Mark malah repot repot datang ke kantornya lalu pergi kembali.
Jeno kembali disibukan dengan pekerjaan dia yang masih banyak, semenjak asisten pribadinya keluar rasanya dia enggan untuk memasukan orang baru sebagai asistennya.
Aneh saja karena Jeno ini bukan orang yang mudah akrab dengan orang baru, apalagi itu membuatnya canggung dan orang tersebut yang belum di ketahui sifatnya juga bahaya bagi Jeno.
Klek
"Gk jadi ka —" Jeno yang menatap kearah pintu langsung diam, dia melihat sosok wanita yang sangat sangat dia benci.
"Gimana kabarnya, mantan suamiku" ucapnya angkuh, ada dua satpam juga di belakang dia yang mungkin mencegah wanita tersebut.
"Aku tidak menyangka wanita sepertimu akan datang kembali setelah sekian lama pergi dengan uang uang itu, ah maksudku kamu tidak malu menunjukan wajahmu seperti ini?" Jawab Jeno.
Wanita tersebut berjalan kearah Jeno dengan tangan yang di lipat, sikapnya masih sama tanpa perduli dimana dia dan apa posisinya.
Dia menarik kursi berhadapan dengan Jeno, kemudian dia menatap sekeliling yang rasanya Jeno malah sekali menatap wanita tersebut.
"Dimana anakku?" Tanya dia.
"Anakmu?" Jeno kemudian berdecih setelah dapat anggukan darinya "dia anakku bukan anakmu"
"Dia anakku juga, darah dagingku!!" Sentaknya.
"Andy bahkan tidak mengakuimu Silvi" ucap Jeno, wanita itu tersenyum angkuh merasa dirinya paling menang disini.
"Tapi semua anak akan kembali kepada orang tuanya kandung Jeno, kamu tidak bisa apa apa" ucapnya.
"Andy putraku" Jeno menegaskan sekali lagi pada wanita tersebut, kemudian wanita yang dipanggil Silvi olehnya berdiri menggebrak meja.
"Mau gimanapun Andy anak aku ya Jen!! aku punya hak asuh dia, jadi aku bakalan bawa Andy pergi" Silvi dengan marah dan lantang mengucapkan kata kata tersebut.
Jeno berdecak, apanya yang anak disaat seperti itu dia malah meninggalkan Andy demi uang dan sekarang dia akan mengambil Andy setelah semuanya terjadi pada si kecil akibat hancurnya mental dia tidak di anggap oleh mamanya sendiri.
"Boleh, asal satu hal yang harus kamu tepati" jawab Jeno.
"Apapun aku akan menepatinya" jawabnya, dia menatap Jeno penuh selidik.
"Aku akan memberikan Andy padamu jika kamu menuruti satu hal yang aku berikan, aku tau kamu adalah mamanya" ucap Jeno.
"Cepat katakan!!" Dia nampak begitu aneh membuat Jeno curiga pada Silvi, kenapa dia sangat ingin bersama Andy? Apakah benar dia berniat merawat Andy.
"Tanda tangan ini semua hak asuh ada di kamu" Jeno menaruh selembar kertas di hadapan wanita tersebut "jangan lupa dibaca dulu"
Wanita itu pun menariknya dengan sarkas, sampailah dia memekik kaget di buatnya lalu merobek robek kertas tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Mama || Nosung || End ✔️
RomanceSeorang Park Jisung pemuda manis kelahiran bulan februari bertemu dengan anak kecil yang bernama Andy, dimana Andy menyukainya dan selalu berkata bahwa dia adalah mamanya. Entah akan bagaimana nasib Park jisung yang baru berusia 21 tahun ini menjala...