14. don't do it mama

5.3K 369 9
                                    

Jeno membuka matanya secara perlahan, dia merasakan tangannya hangat karena menggenggam seseorang dan beralih pada sosok Jisung yang tertidur disofa namun wajahnya di tangkup ke kasurnya.

Ah dia ingat semalam kejadian yang tidak terduga, dimana Jeno mengingau. Entah igauan atau Jeno memang sedang bermimpi, dia bermimpi sangat aneh karena tiba tiba Jisung meninggalkan dia dan membuat Andy menangis.

Itu sebabnya Jeno mengingau saat Jisung hendak pergi, dia meminta Jisung untuk tetap disisinya sembari menggenggam erat tangan Jisung.

"Jangan pergi Jisung, jangan"

"Hah, kamu ini masih bangun?"

"Kumohon jangan pergi"

Wah rasanya dia menjadi grogi ketika Jisung terbangun nanti, tapi melihat kondisi tubuhnya yang lebih membaik dari kemarin membuat Jeno merasa kasian pada Jisung yang tertidur seperti itu.

Dia beranjak dari tidurnya, dia mencoba meraih Jisung secara perlahan untuk memindahkan Jisung tanpa membangunkan Jisung sedikitpun.

Saat ini Jeno menggendong Jisung dengan ala bridal style, saat wajah manis itu berhadapan dengan Jeno, dia merasa tercekat menatap wajah sempurna Jisung. Manis, bibir plumpy, bulu mata yang lentik indah, tidak dipungkiri memang Jisung cantik seperti yang orang orang katakan.

"Astaga Jeno kamu mikirin apa" gumam Jeno menyangkal dirinya dengan menggelengkan kepala, setelah itu dia menaruh Jisung di kasurnya perlahan dan terakhir menutupi tubuh Jisung dengan selimut.

Dia pergi kearah jendela kamar yang terlihat baru jam 5 pagi masih gelap, dia bergegas untuk mandi air hangat meski sebenarnya tidak boleh terkena air terlebih dahulu.

Setelah selesai mandi dia menuju dapur untuk membuat sarapan, hari ini karena dia akan libur untuk beristirahat jadi dia tidak akan memanggil maid, dia akan masak sendiri.

Jeno sudah terbiasa jika weekend atau dia ingin libur karena lelah pasti memasak untuk dirinya juga Andy, berharap saja Andy suka meski pada akhirnya seharian hanya bisa merasa jenuh Jeno tidak melakukan apapun kecuali duduk dan menatap layar handphone.

Ketika dia sedang asik meracik bumbu dan memotong beberapa bahan, tiba tiba dia mendengar suara helaan nafas seseorang.

Jeno menatap kearah pintu masuk yang terdapat Jisung disana, dia juga keliatan seperti orang yang habis merasa lega.

"Sejak kapan kamu disitu?" Tanya Jeno pada Jisung.

"Cari kamu Jen, dipikir ilang, lagian ju —"

"Aku yang naruh kamu di kasur, kasian soalnya tidur kayak gitu pasti capek, maaf ya semalem jadi nyuruh kamu buat jagain" ucap Jeno, Jisung yang teringat semalam jadi merasa canggung. Lalu, bagaimana Jeno memindahkannya.

"Iya gk papa, anu bukannya masih sakit kok malah masak?" Tanya Jisung basa basi saja dari pada nanti malah diam diaman tidak enak.

"Lagi pengen aja soalnya udah baikan, mending kamu mandi aja sana sambil bangunin Andy biar dia nanti bisa ke Paud buat pendaftaran. Jam 7 juga harus udah siap semua kan?" Tanya Jeno dan Jisung mengangguk setuju.

"Maaf sekali lagi jadi ngalahin kasurmu Jen" ucap Jisung melenggang pergi dari sana, Jeno hanya menggelengkan kepala dengan menyungging senyum.

Sekarang Jeno masih sibuk dengan beberapa masakannya, dia juga sangat telaten dari menimbang ini juga itu. Jeno selalu mementingkan gizi, protein dan kalori dalam setiap makanan, sudah pasti kan? Demi Andy dan pertumbuhannya.

Cukup lama hampir satu jam Jisung baru turun, tapi dia sudah menggendong Andy dan sekarang juga sudah jam 6 lebih.

"Celamat pagi daddy" sapa Andy.

You Are My Mama || Nosung || End ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang