25. I know him

3K 315 17
                                    

"diam!!" Ancam orang dewasa ini mencondongkan pisau pada Andy yang membuat Andy diam seketika.

"Tenapa om na cakitin mama hiks" tangis Andy, dia tidak tega melihat Jisung yang tersungkur saat di pukul, apalagi melihat darah sedikit mengalir dari lehernya.

"Anak kecil gk tau bisnis diem aja" suruhnya, dia jauhin pisau itu dari leher Andy.

"Hiks daddy hiks andy takut" tangis Andy makin pecah, akan tetapi salah satu dari mereka buru buru menutupi mukut lagi andy dengan lakban hitam.

"Hmppp!!" Andy berteriak sarkas namun tidak di dengar.

Salah satu dari orang tersebut memegang handphone kembali, dia nampak memanggil seseorang.

"Bos anaknya udah dapet, transfer uangnya sekarang biar anak ini gue bawa keluar kota dan jual ke luar negeri" ucap orang itu.

"Bagus, Jisung gimana?" ~ 📞

"Tadi dia mulai frustasi boss" jawabnya kembali.

"Buat dia menderita sampai ninggalin Jeno juga bocah ini, setelah itu beres yang terkahir 100 jt gue transfer" ~ 📞

"Baik boss" orang ini menutup teleponnya, sedangkan Andy mulai ketakutan mendengar pembahasan mereka tadi.

"Huaaaaaa mama hiks mama, daddy. Andy pengen puyang, Andy mau cama mama cama daddy, Andy nda mau jauh jauh agi hiks, toyong" Andy menangis dengan diam yang tidak bisa melakukan apapun kecuali berharap jika Jisung dan Jeno segera menolongnya.

Andy tidak ingin di jual, Andy tidak ingin di bawa keluar kota. Andy juga ingin tau keadaan Jisung, Andy ingin hidup bebas tapi mengapa seperti ini.

Saat itu Andy di bawa kesebuah tempat yang sepi, dimana dia menatap sekelilingnya melihat semuanya gelap juga sepi.

"Daddy, mama" panggil Andy hanya bisa membatin.

Ketiga orang itu keluar, mereka nampak menemui seseorang dan mulai berbincang bincang. Andy dari tadi terus menangis jadi dia tidak tau apakah ini sudah di luar kota, ataukah masih di kotanya saja tapi jaraknya jauh.

Andy melihat pintu yang tidak terkunci dia langsung menendang pintu sekuat tenaga hingga menabrak salah satu dari mereka dan terjatuh, kemudian dia berlari dari pintu satunya.

"Boss gk papa boss?!" Tanya orang ini yang mungkin pada petingginya.

"Sialan ini pintu" ujarnya, sepertinya mereka belum sadar sama sekali jika Andy sudah pergi dari sana.

"Ini mah kelakukan tuh bocah" ucap salah satu dari mereka dan melihat kedalam.

"HILANG, ANAKNYA HILANG!!" teriaknya.

Mereka bertiga panik dan melihat sekeliling, untung saja Andy berlari cukup cepat jadi jarak mereka sudah tentu jauh.

Andy terus berlari sembari menangis berharap ada seseorang yang menolongnya, tapi bukannya sia sia karena dia tidak bisa berteriak.

Jalanan gelap membuat Andy cukup kesusahan untuk melihat sekitarnya, dia sampai tidak sadar bahwa dia menginjak turunan yang membuat dirinya menggelinding jatuh kebawah.

"Hiks cakit, daddy, mama, cakit" tangisnya masih dalam keadaan mulut di bekap.

"Heh!!"

Andy mendongakkan kepalanya menatap seseorang yang sedang terkejut, terus orang itu menarik Andy untuk berdiri.

"Astaga ini, anak siapa!!" Dia dengan cepat menarik topi yang menutupi kepala Andy, terus menarik lakban itu dengan hati hati.

"Hiks mama, daddy huaaaaa hiks cakitt!!" Kepala Andy nampak berdarah dan dia bisa berteriak saat lakban itu terlepas dari mulutnya.

You Are My Mama || Nosung || End ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang