7. melted him easily

4.9K 353 9
                                    

"Wahh tuan Lee Jeno, ada apakah anda datang kemari?" Sambut ramah seorang wanita cantik yang kisaran usianya 45 tahun.

"Selamat sore sebelumnya maaf saya hanya bisa datang kesini disaat sore hari" ucap Jeno.

"Tidak apa apa tuan Lee, saya yang sangat senang karena anda sudah banyak membantu untuk kami. Ah ya ngomong ngomong, anda datang bersama dengan putra dan..." wanita itu menatap Jisung yang sedang memangku Andy.

"Dia mama Andy" sebelum Jisung menjawab Andy sudah menyelanya terlebih dahulu.

"Astaga tuan Lee, anda menikah lagi tidak memberitahu kepada saya?" Pekiknya terkejut.

"Ah tidak masih direncanakan, aku belum menikah lagi" jawab Jeno gugup sedangkan Jisung mengangguk.

"Syukurlah, jika menikah undanglah aku, tentu aku harus memberikan hadiah terbaik untuk kedua pasangan baru ini. Nampaknya, putra anda juga cocok dengan calon anda tuan Lee"

Jisung tersenyum simpul sedangkan Jeno menggaruk tekuknya yang sama sekali tidak gatal akibat rasa canggung, mereka terus menerus dihantui kebingung cara berinteraksi.

"Oh ya saya lupa, apa syarat untuk mendaftar anak kedalam taman kanak kanak pertama?" Tanya Jeno.

"Syaratnya hanya menyetujui semua ketentuan di sekolah ini, termasuk banyak acara dan kehadiran orang tua. Jadi mungkin, jika memang putra anda ingin bersekolah, kalian menyerahkan data diri kalian masing masing, lalu terakhir menulis kepribadian sang anak" jawabnya.

"Ah jadi seperti itu, apa pendaftaran sudah mulai dibuka?" Tanya Jeno kembali.

"Pendaftaran dibuka lusa, saya akan mengabari tuan Lee jika memang benar anda ingin mendaftarkan putra anda tuan"

"Baik aku menunggu kabar itu, sebelumnya ada hal lain?" Tanya Jeno.

"Tidak ada, sudah hanya itu nanti kami akan memberikan sebuah ketentuan syarat yang berlaku pada taman kanan kanak ini" sahutnya.

Setelah pembicaraan mereka selesai akhirnya mereka memutuskan untuk pulang, sebelum itu juga Jisung sempat digoda habis habisan oleh sang kepala sekolah ini. Ah Jisung malu, untung dia bisa menahan dirinya agar tidak bersemu merah dipuji terus menerus.

Yang mengatakan jika memang takdir sekalipun Andy bukan putra Jisung mereka terlihat mirip, manis dan cocok berdampingan dengan Lee Jeno karena mereka berdua terlihat sempurna.

Sesampainya dimansion Jeno Jisung terkejut ada Mark yang membawakan sebuah koper berisi baju Jisung, apakah mereka berdua berniat mengusir Jisung dari rumah?

Lalu setelah Mark pergi, Jeno memberikan kunci sebuah kamar yang sama sekali tidak membuat nyaman. Pasalnya Jisung selalu berada di kamar yang kecil, bahkan kamar yang Jeno berikan ini lebih besar dari pada ruang tamu dirumahnya.

Tapi Jisung harus segera mandi dan membersihkan dirinya, menata barang barangnya yang sama sekali tidak sedikit. Haechan benar benar mengusirnya, rasanya Jisung bersedih.

Setelah selesai mandi kini Jisung mengeringkan rambut dan kembali berbenah, tapi saat sibuk menata baju tiba tiba pintu terbuka mendapati sosok Andy yang datang dengan wajah girangnya.

"Mama"

"Hai Andy, ada apa?" Tanya Jisung duduk merentangkan tangannya hingga Andy menubrukan tubuh kecilnya dalam dekapan laki laki manis ini.

"Mama, Andy nanti mau bobo cama mama ya?" Tanya Andy, Jisung mengangguk.

"Apa sih yang tidak untukmu" Jisung menarik hidung Andy pelan.

"Boleh Andy bantu mama?"

"Tentu, tapi jika kamu bingung tidak usah ya? Mama bisa mengerjakan sendiri" ucap Jisung, akan tetapi Andy ikut terduduk lalu melipat pakaian dengan susahnya karena tidak terbiasa.

You Are My Mama || Nosung || End ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang