11. I have Andy with me

5.1K 389 15
                                    

Jisung berjalan menuntun Andy dimana Jeno memilih dibelakang mereka berjalan sendiri, tentu Jisung akan menunggu Mark juga Haechan yang sudah janjian dengannya tadi.

"Mama, apa oma cama kakek itu tampan dan cantik?" Tanya Andy menatap Jisung meski langkahnya terus berjalan tak henti membuat Jisung mengangguk tanpa ragu.

"Mereka adalah hal yang paling indah didunia ini bagi mama" jawab Jisung, Andy membuka mulutnya terkejut hingga berkata wow membuat Jisung gemas dengan Andy.

"JISUNG?!"

Atensi Jisung terhenti saat menangkap sosok kakaknya dikejauhan sana sedang melambai lambaikan tangan kearah Jisung, dimana ada Mark juga dibelakang Haechan tersenyum penuh arti.

Jisung melanjutkan langkahnya dengan sedikit dipercepat saat Andy lebih antusias menariknya kehadapan Haechan juga Mark, hingga dimana Jisung berhenti juga Andy yang langsung berdiri menatap Haechan mendongakkan kepalanya.

"Hawoo" sapa Andy, Haechan terkesiap langsung duduk mencubit hidung Andy pelan karena gemas.

"Hallo juga, andy ingin ikut ya?" Tanya haechan, andy hanya mengangguk sebagai sebuah jawaban dari ucapannya itu.

"Iss bunga uga, ini bunganaa beda dali yang mama beli?" Tanya Andy, Haechan menarik bunga yang sedang di pegang oleh Mark lalu menunjukan kepada Andy.

"Tidak beda, hanya warnanya saja yang tidak sama. Mama membeli bunga mawar putih yang paling dia sukai, sedangkan aunt membawa bunga mawar merah yang paling identik dengan hal seperti ini" jelas Haechan.

"Kenapa halus belbeda?" Tanya Andy bingung, nama yang sama tapi warna berbeda untuk satu makam?

"Karena, putih tidak akan indah jika tidak ada warna seterang merah yang jadi pelengkapnya. Tapi Andy, ada yang lebih indah lagi dari pada bunga mawar" ucap Haechan.

"Apa itu?" Tanya Andy.

Haechan mencondongkan tubuhnya ketelinga Andy berbisik sesuatu di sana membuat semua pandangan menatap Haechan curiga, tapi Andy terlihat mengangguk mengiyakan ucapan Haechan tersebut.

"Apa yang kamu bisikin ke Andy?" Tanya Jeno mengangkat satu alisnya, Haechan menggelengkan kepala tersenyum.

"Nanti juga tau, ayo ah kita pergi sekarang kan tinggal masuk?" Tanya Haechan, mereka semua mengangguk termasuk Jisung.

Hingga mereka masuk kedalam makam kearah batu nisan yang tepatnya bersampingan, disana Jeno langsung menarik Andy agar membiarkan Jisung berleluasa menaruh beberapa kelompok bunga diatas nisan tersebut bersama dengan Haechan.

Setelah itu Jisung dan Haechan menyatukan tangan mereka untuk berdoa, Jeno pun melakukan hal yang sama dengan Mark meski Jeno sendiri tidak tau apa yang harus dia doakan.

Setelah Jisung menarik tangannya kembali dia terduduk disamping nisan tersebut, menatap sebuah foto yang terpajang cantik disana.

"Jisung udah dewasa ma dan Jisung baik baik aja, tahun depan Jisung udah bakal nambah umur lagi, gk tau sesuatu yang bakal terjadi tapi semuanya pasti baik baik aja kok" ucap Jisung.

Jeno yang melihat itu seketika terenyuh entah mengapa disetiap kalimat yang Jisung ucapkan tersalip rasa rindu tanpa ungkapan, Andy melepaskan genggamannya pada Jeno beralih memeluk Jisung.

"Mama cedih?" Tanya Andy.

"Tidak, siapa coba yang sedih?" Tanya Jisung berbalik mendekap Andy.

"Hallo oma cama kakek, cekalang mama Ichung cudah cama Andy, jadi mama nda cedih lagi cekalang. Andy bakal jaga mama Ichung cama daddy, Andy nda bakalan bikin mama cedih agi ndee" ucap Andy seakan berbicara pada mereka.

You Are My Mama || Nosung || End ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang