Hari ini adalah moment yang paling berharga, dimana Jisung bisa melihat Andy tertawa lepas kesana kemari menikmati dunia luar.
Jeno, Jisung dan Andy seperti sedang piknik keluarga, bahkan di setiap mereka pergi kemanapun sudah pasti banyak yang memuji Jisung dan Jeno.
Mulai dari "wahh putra anda memiliki wajah manis seperti ibunya, namun matanya seperti anda tuan Lee"
Kemudian "selamat atas pernikahan anda tuan Lee, saya tidak menyangka anda akan menikah kembali dengan seorang pemuda sangat manis dan baik hati ini"
Bahkan Jeno, Jisung dan Andy banyak mengabadikan momen mereka seperti foto bertiga, sebuah video dan hal lainnya. Tanpa Jeno dan Jisung sadari, mereka makin terlihat dekat.
Sekarang Jeno dan Jisung sudah perjalanan pulang, Jeno nampak makin lemah membuat Jisung tidak yakin Jeno akan bertahan sampai rumah.
"Jeno, bisa kamu masuk dulu?" Tanya Jisung, saat ini dia menggendong Andy yang tertidur akibat kelelahan.
"Hah?" Tanya jeno, dia memberhentikan kegiatannya yang akan membuka pintu.
"Gk maksudku biarkan aku yang menyetir, soalnya kamu kaya gk kuat gitu, biarin kamu pangku Andy aja ya?" Tanya Jisung.
"Yakin? Emang bisa?" Tanya Jeno gelisah, takutnya Jisung tidak pernah menyetir mobil karena selama ini Jisung tidak pernah memakai mobil.
"Bisa dong, udah ini" Jisung memberikan Andy secara perlahan membuat Jeno ragu ragu, setelahnya Jisung masuk kedalam mobil bersamaan dengan Jeno.
Meski awalnya Jisung sendiri tidak yakin karena dia memang jarang sekali menyetir mobil, waktu dia SMA dan orang tua Haechan masih ada hanya pernah belajar. Lalu saat berangkat kesekolah kadang di antarkan, dan kadang menggunakan motornya, kadang juga bersama dengan Haechan yang menyetir.
"Huftt jangan panik" Jisung menghela nafas panjang membuat Jeno makin tidak karuan, wajahnya juga berubah menjadi tegang seketika mendekap Andy erat.
"Kalo gk bisa jangan dipaksain" ucap Jeno gugup.
"Bisa kok, tenang" ucap Jisung, dia menelan ludahnya kasar berharap tidak ada yang berubah meskipun mobil Jeno lebih canggih.
"Aku ragu hehe" ucap Jisung menoleh kearah Jeno tertawa kecil.
"Tuhkan aku panik" gerutu Jeno, Jisung malah tertawa melihat reaksi panik dari Jeno, bahkan dia berpegangan erat.
"Hanya ragu, aku bis—aa, nahkan" ucap Jisung menghidupkan mobilnya, Jeno terdiam makin panik, siapapun jika hanya menghidupkan mobil sudah pasti bisa.
"Aku jalan ya"
"Tolong jangan mati dulu" celetuk Jeno.
"Ih Jeno" dumel Jisung, dia yang jadi takut sekarang.
"Makanya aku saja" ucap Jeno, Jisung menggelengkan kepalanya lalu dia memberanikan diri hingga mobil berjalan.
"Tegang" batin Jeno masih ketakutan, tapi lama lama jalannya biasa, Jisung juga seperti profesional. Ah maksudnya, dia bisa dan dia paham cara mengemudi.
"Sudah kukatakan aku bisa" ucap Jisung.
"Tapi meragukan tadi dan membuatku takut" gerutu Jeno.
"Kamu yang terlalu nakut nakutin sih, akunya aja biasa kok" jawab Jisung santai.
"Galah biasa apanya tadi gemetar kamu, padahal tadi udah ngedumel" ledek Jeno, Jisung menatap kesal Jeno saat ini.
"Apa? Kenyataan loh" jawab Jeno.
![](https://img.wattpad.com/cover/356923302-288-k330580.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Mama || Nosung || End ✔️
RomanceSeorang Park Jisung pemuda manis kelahiran bulan februari bertemu dengan anak kecil yang bernama Andy, dimana Andy menyukainya dan selalu berkata bahwa dia adalah mamanya. Entah akan bagaimana nasib Park jisung yang baru berusia 21 tahun ini menjala...