Chapter 32

55 3 0
                                    


32. Keterkejutan Anneth





********




Hari ini hari Minggu.

Anneth, gadis itu masih asik menggulung tubuhnya dalam selimut. Padahal Mamanya sudah memanggil-manggil namanya sedari tadi menyuruhnya untuk segera sarapan. Tapi gadis itu menulikan telinganya. Entah mengapa malas untuk berbuat apapun.

Pasalnya, setelah makan malam kemarin, Deven pacarnya itu belum sama sekali memberinya kabar. Mengantarnya pulang saja terkesan terburu-buru tidak mengucapkan selamat malam atau sebagainya. Membuat Anneth sedikit kesal.

Mereka baru berpacaran tapi kenapa rasanya tidak ada bedanya begini?

"ANNETHH 5 MENIT LAGI GAK KELUAR KAMAR MAMA DOBRAK YA PINTU KAMU!"

Teriakan fantastis milik Mamanya itu sukses membuatnya terlonjak duduk. Wah benar-benar! Rasanya telinga Anneth mau lepas mendengarnya.

"IYAAAA ANNETH TURUNN SABARRR!!!"

"CEPETANN!!"

Anneth bangun dari posisinya. Bukannya berjalan menuju kamar mandi, gadis itu malah melangkah menuju ponselnya.

Berdecak saat menyadari bahwa tidak ada satupun pesan ataupun panggilan dari pacarnya.

"Ini seriusan gue sama dia pacaran? Kenapa gak ada bedanya sih?" Kata Anneth kesal.

"Hari Minggu pertama pacaran, ajakin jalan kek. Ngedate kek. Ini gue di anggurin begini?"

Ah Anneth berencana mengomeli pacarnya itu habis-habisan setelah ini. Awas saja jika ia menelepon dan diangkat oleh lelaki itu.

Anneth mencari kontak Deven, dan segera meneleponnya.

"Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif--"

"Whatt?? Gak aktif?"

"Apa dia masih tidur? Tapi ini udah siang masa iya belum bangun?"

"ANNETHH BENERAN MINTA DI DOBRAK YA PINTU KAMU?!!"

Anneth menepuk keningnya, "IYA MAHHH CUCI MUKA DULUU SABARR!!"

Anneth akhirnya turun dari kamar menuju meja makan. Hanya tersisa satu piring nasi goreng disana. Dia tidak melihat Papa dan juga kakaknya. Hanya ada Mamanya yang sedang membersihkan dapur.

"Astaga Neth, kamu itu ngapain aja sih dikamar? Mama tau ya kamu udah bangun dari tadi. Kenapa disuruh sarapan aja lama banget turunnya?"

Mendengar Mamanya yang sudah mengomel, Anneth pun hanya memberikan cengirannya. "Males bangun, Ma. Masih pengen tidur-tiduran.."

"Dasar. Yaudah buruan itu dimakan sarapannya." Kata Arinda.

"Iya Maaa..."

"Oh ya habis ini kamu temenin kakakmu yaa ke supermarket. Ada beberapa kebutuhan bulanan yang habis. Mama mau pergi sama Papa jadinya gak bisa beli."

Anneth mengangguk, "Oke. Mama tinggal catet aja apa yang perlu Anneth beli."

Arinda tersenyum, "Makasih yaa... Nanti Papa dan Mama pulang dibeliin pizza dehh."

Anneth langsung berbinar mendengarnya, "Janji loh ya Ma? Awas aja kalo lupa."

"Iya tenang ajaa. Gak bakalan lupaa.."

*******

Saat ini Deven sedang berada di sebuah kafe. Ya, seperti janjinya semalam, ia sedang bertemu dengan Adrian. Orang suruhannya.

Because You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang