Chapter 24

657 70 17
                                    

Heloo guyss im back😄


Happy reading guysss❤❤❤

Love u❤❤❤

**********

Anneth memandang makanan didepannya dengan perasaan hampa. Semangkuk mie ayam itu masih dibiarkan padahal baru dimakan sekitar tiga sumpitan.

Sebenarnya ia cukup bersyukur. Ari mengajaknya makan bersama. Karena jika tidak, sudah dipastikan Anneth akan pusing mencari beribu alasan untuk menghindari Deven.

"Neth, kenapa?"

Anneth sedikit terlonjak. Ia lalu tersenyum seraya menggeleng, "Hehe gapapa kak."

"Itu mie ayamnya sayang banget gak lanjut dimakan?"

"Iyaa ini mau aku makan kok." Jawab Anneth cepat. Ia pun kembali menyuapkan mie ayam itu kedalam mulutnya.

"Lo ada masalah sama Deven?" Tanya Ari tiba-tiba. Sontak membuat Anneth nyaris tersedak.

"Hah? Masalah? Enggak lah kak." Kiah Anneth. Ia berusaha memasang wajah santai padahal dirinya sudah gugup jika ditanya lebih banyak perihal Deven.

"Trus kok tumben misah duduknya? Biasanya selalu bareng kan kalo di kantin?"

Anneth mengangkat bahunya acuh, "Ya lagi gak pengen aja kak. Lagian tadi kakak ngajak makan bareng kan? Yaudah kenapa enggak."

Ari mengangguk saja. Walaupun sebenarnya ia agak curiga dan tidak percaya dengan jawaban Anneth. Ia yakin. Pasti ada masalah antara Deven dan Anneth.

"Neth, soal ajakan gue beli kado buat nyokap gimana? Udah ada aktu?" Tanya Ari. Membuat Anneth sontak berhenti mengunyah sesaat. Memikirkan mengapa ia bisa lupa masih memiliki janji untuk menemani Ari.

"Nanti sore aku free kok kak." Jawab Anneth. Ari tiba-tiba tersenyum senang.

"Oke! Jam empat sore ya? Kita jalan-jalan bentar di Mallnya gapapa kan?"

Anneth terkekeh. Ia jadi heran. Mengapa sekarang Ari jadi banyak meminta izin seperti ini? Padahal dulu, jika ingin mengajak jalan, pastilah Ari yang akan berbuat sesuka hatinya. Dan Anneth hanya menurut saja. Asal masih dalam konotasi yang baik.

"Iya kak gapapa kok."

Lalu setelah itu kedua remaja itu larut dalam obrolan-obrolan seru mereka. Tanpa menyadari bahwa ada seseorang yang sekuat hati menahan perasaan cemburu.

🌙🌙🌙🌙

Anneth menghela nafas. Mengerucutkan bibir sebal karena tidak bisa menikmati jam kosong bersama teman-temannya di kelas.

Lima hari yang lalu, tepatnya saat Anneth sedang berjuang dalam olimpiade, ternyata kelasnya sedang melaksanakan ulangan harian. Anneth yang tidak mengerjakan pun otomatis nilainya kosong. Jadilah hari ini ia mengikuti ulangan susulan.

Sebenarnya bukan itu yang paling membuat Anneth kesal. Kalo soal ulangan sih Anneth bisa handle itu dengan baik. Tapi masalahnya, Anneth akan mengikuti ulangan susulan bersama kelas 11 IPA 2. Yang tak lain adalah kelas Deven.

Mengapa sih ia harus dipertemukan lagi dengan Deven di masa-masanya mencoba move on?

"Anneth! Ayo sini masuk." Ujar bu Nada lembut. Anneth yang semula masih berdiri di depan kelas IPA 2 pun tersentak kecil lalu meringis.

Dengan menunduk dan kedua tangan mengepal erat-erat, Anneth mulai melangkah masuk ke dalam kelas. Seketika disambut kehebohan dari beberapa lelaki.

Because You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang