Chapter 7

1.3K 93 7
                                    

Senyum dibibir Anneth belum pupus walau mobil Deven sudah pergi dari rumahnya beberapa menit yang lalu. Bayangannya tentang segala perlakuan Deven yang memang dingin, tapi entah mengapa terasa manis dihatinya. Anneth sama sekali tak bisa menghilangkan bayang bayang Deven dari otaknya.

Anneth melirik kearah paper bag yang ditenteng oleh tangan kirinya. Senyum kembali terukir disana. Dengan wajah penuh makna, Anneth memeluk paperbag itu. Senyum lebih lebar tercetak sempurna dibibirnya. Membuat siapapun yang melihat pasti jatuh hati.

"Dev, terimakasih." Gumam Anneth pelan. Lalu ia melangkahkan kaki menuju kedalam area rumahnya dengan paper bag masih dalam dekapan. Anneth melangkah dengan gembira.

Langkah Anneth terhenti saat pria kesayangannya nomor 2 setelah papinya keluar dari rumah. Pria dengan kaos polos berwarna hitam dan dilengkapi dengan celana pendek diatas lutut itu buru buru menghampiri Anneth saat matanya bertemu dengan mata Anneth.

Anneth tiba tiba mendekap Rizky. Menyalurkan segala rasa bahagianya pada saudara kandung satu satunya itu. Anneth memeluk tubuh kekar Rizky dengan erat. Menenggelamkan wajahnya pada dada bidang milik kakaknya.

"Hey ada apa nih pulang langsung peluk peluk?" Tanya Rizky lembut sambil mengelus rambut lebat Anneth.

"Anneth lagi seneng." Jawab Anneth jujur.

Rizky hanya tertawa sambil menggeleng gelengkan kepalanya melihat kelakuan adik semata wayangnya itu.

Rizky menatap wajah Anneth yang sangat menyiratkan kebahagiaan itu. Setelah Anneth melepaskan pelukannya, ia malah tersenyum senyum sendiri menatap Rizky.

"Kalo Anneth seneng, berarti kak Iky dua kali lipat lebih seneng." Ucap Rizky manis. Ya sangat manis bagi Anneth. Kakak laki lakinya ini sangat manis lebih dari apapun.

"Kak iky ngapain keluar rumah? Mau pergi?"

Rizky menggeleng kemudian menunjukkan ponselnya yang masih menyala. "Kak iky mau nyamperin ojol. Tadi katanya udah masuk area komplek. Kak iky pesen pizza." Jelas Rizky yang langsung membuat kedua mata Anneth berbinar.

"Wahh pizza kak? Ahh Anneth jadi laper lagii hehe."

"Emangnya kamu udah makan?"

"Udah kak tadi di mall. Tapi denger pizza, Anneth jadi laper lagii." Jawab Anneth disertai dengan cengirannya. Rizky hanya sedikit terkekeh lalu mengacak acak puncak kepala Anneth.

"Yaudah masuk gih. Bersih bersih trus ganti baju. Kak iky tunggu dibawah buat makan pizza nya bareng bareng. Okeyy?"

Anneth dengan cepat mengangguk. "Okee kak! Anneth masuk yaa? Bye kak iky." Anneth mencium pipi kiri Rizky, kemudian segera berlalu pergi dan masuk kedalam rumah.

****

Kini diruang keluarga Anneth dan Rizky sedang asik menyantap pizza yang tadi telah dipesan Rizky. Mereka sama sama memakannya dengan lahap ditemani dengan segelas jus jeruk. Rizky dan Anneth sangat menikmati waktu ini. Dimana mereka berdua bisa saling menghabiskan waktu berdua walau hanya dengan memakan pizza seperti ini contohnya.

"Kak.." Panggil Anneth tiba tiba saat keadaan mereka sudah hening. Rizky yang tadinya asyik menonton pertandingan sepak bola, sontak menoleh.

"Yaa kenapa neth?"

Anneth mengerucutkan bibirnya. Ia langsung menyandarkan kepalanya pada bahu Rizky. Membuat Rizky tersenyum gemas pada tingkah manja adik semata wayangnya ini. Tangan Rizky tergerak untuk mengelus lembut rambut lebat Anneth.

Because You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang