Chapter 28

518 52 29
                                    

Holaaaa adakah yang nungguin cerita ini update?🙂

28. Hari Patah Hati se- Adijaya

Selamat membaca semuanyaaa
Jangan lupa kasih bintangnya dulu kuy sebelum baca💜💜

*****


Kimberlly berjalan dengan tangan terkepal. Gadis itu sudah tak perduli pada beberapa orang yang sempat ia tabrak tadi. Hatinya terus berdenyut nyeri ketika mengingat kenyataan bahwa lelaki yang begitu ia sukai sudah dimiliki orang lain.

Langkahnya terhenti. Tepat di taman belakang sekolah. Ah bukan taman sepertinya. Karena hanya ada satu kursi panjang diantara banyak pohonrindang disini. Halaman belakang SMA Adijaya cukup terawat. Terbukti dengan tidak adanya sampah disini. Mungkin terkesan sepi dan sunyi karena tidak ada apapun disini selain pohon.

"ARGHHHH!!"

Kimberlly berteriak. Masa bodo jika ada orang yang mendengar teriakannya. Gadis itu hanya ingin lega dari rasa sesak ini.

"Sial sial sial!!!" Umpatnya. Kimberlly menangis. Menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Menumpahkan segala sakit patah hatinya.

a tak menyangka jika rasanya akan sesakit ini. Rasa sukanya pada Deven benar-benar dalam. Lelaki yang sudah ia kejar selama satu tahun lebih itu sungguh tega menghancurkan hatinya seperti ini.

"Kurang apa gue selama ini? Gue yang berjuang! Gue yang ngorbanin segalanya! Kenapa dia gak bisa lihat gue?!" Ungkapnya penuh emosi.

"Karena memang cintanya bukan buat lo."

Sahutan itu membuat Kimberlly langsung menoleh. Dihapusnya air mata itu secara kasar. Disana, ada sorang lelaki yang Kimberlly tak perduli siapapun namanya.

"Ngapain lo?!"

Lelaki itu terkekeh, kemudian mengulurkan sebuah botol air mineral pada Kimberlly. "Minum dulu. Nangis pasti bikin haus."

"Cih. Gausah sok kenal!" Kimberlly berdecih sinis.

"Pergi lo! Gak usah ganggu gue!" Kata Kimberlly lagi galak.

"Gak mau. Gue mau disini." Sahutnya santai.

"Yaudah gue yang pergi!" Kimberlly berdiri sudah melangkah tapi tiba-tiba terhenti karena ada tangan yag menahannya.

"Duduk aja. Gue gak bakal ganggu lo. Anggap aja gue gak ada." Tuturnya.

Kimberlly menghela nafas dan menurut. Memang hanya tempat ini yang ia butuhkan. Tidak ada tempat lain yang bisa menenangkan fikirannya.

"Nih ambil. Gak usah gengsi." Lelaki itu meletakkan botol air mineral itu di pangkuan Kimberlly.

Kimberlly mengerjap. Dia haus sebenarnya. Menangis cukup membuat tenggorokannya kering.

"audah kalo lo maksa." Ujar Kimberlly ketus. Gadis itu membuka tutup botol air mineral itu dan langsung menenggaknya.

Tanpa Kimberlly sadari, lelaki yang duduk disebelahnya itu diam-diam mengulas senyum tipis.

"Gue juga pernah ada di posisi lo." Kata laki-laki itu. Membuat Kimberlly sontak menoleh. Katanya anggap saja lelaki itu tidak ada. Tapi sekarang malah mengajaknya bicara.

"Sorry kalau gue lancang udah denger. Tapi, lo bukan satu-satunya orang yang pernah ngalamin cinta bertepuk sebelah tangan." Sambungnya.
"To the point aja deh. Lo mau ngomong apa sebenernya? Ganggu gue tau gak!" Ujar Kimberlly galak. Gadis itu benci di ganggu. Dan lelaki ini menganggunya saat ia ingin menenangkan diri.

Because You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang