Chapter 33

32 2 0
                                    

33. Berita menggemparkan







----------------------------------------------









Deven pulang dengan perasaan yang berkecamuk. Segala pembicaraannya dengan Ari hari ini sangat amat memenuhi otaknya. Bagaimana bisa selama 17 tahun ia menjadi keluarga Mahendra, ia sama sekali tidak tahu akan hal ini. Ia sama sekali tidak menyangka jika sampai benar Nenek dan Kakeknya sudah berperilaku kejam pada Om nya sendiri.

"Arghhhhh" Deven frustasi. Lelaki itu membenturkan kepalanya pada stir mobil.

"Gimana bisa? gimana bisa gue gak tau apa-apa?"

Kemudian Deven melangkah keluar dari mobilnya. Berjalan penuh rasa penasaran. Ini hari minggu. Dan di jam-jam segini biasanya kedua orang tuanya pasti sedang berkumpul di ruang keluarga. Waktu yang tepat untuk Deven mencari tahu tentang semuanya.

Sayup-sayup Deven bisa mendengar suara Bundanya sedang mengobrol dengan sang Ayah. Ah dugaannya benar. Kedua orang tuanya pasti sedang mengobrol bersama.

"Loh bang? udah pulang?" Dinda bertanya heran saat melihat kehadiran anak sulungnya itu. Karena biasanya jika sudah pergi di hari Minggu seperti ini, anaknya itu pasti akan pulang malam.

Deven tidak menyahut. Laki-laki itu malah berjalan menuju sofa ruang keluarganya. Lalu duduk tepat disamping Bunda dan Ayahnya.

"Ada apa deh Bang? Kok gitu banget ekspresimu." Kini giliran sang Ayah yang bertanya. Heran juga melihat raut wajah sang anak yang tak biasa begini.

"Bun, Yah.."

"Abang punya pertanyaan. Tapi tolong Bunda sama Ayah jawab yang jujur ya?"

Dirga mendengar ucapan sang anak langsung menegakkan badannya. Pasti ada yang terjadi. Begitu fikirnya.

"Apa bener selama ini Kakek dan Nenek gak pernah anggap om Arga sebagai anak? Apa bener selama ini mereka cuma mengaku punya satu anak perempuan yaitu Bunda?"

DEG

Sebuah kalimat yang keluar dari bibir sang putra membuat Dinda terkejut bukan main. Hatinya mencelos. Rahasia kelam keluarganya yang berusaha ditutup tutupi oleh sang Ayah dan Ibu akhirnya diketahui oleh anaknya.

"Bang?"

"Abang dengar darimana? Abang bisa ngomong kayak gitu siapa yang kasih tau?" Tanya Dinda gelisah.

"Siapa yang udah kasih tau Abang? Bilang sama Ayah..." Kata Dirga menambahi. Membuat Deven menghela nafas. Bukannya menjawab tapi kedua orangtuanya malah bertanya balik. Dari sini saja dia sudah mendapatkan jawaban dari pertanyaannya.

"Sebenernya selama ini Abang tahu keberadaan Ari. Abang tahu tempat tinggal Ari. Bahkan, Ari itu satu sekolah sama Abang"

Dinda kembali shock. Kenyataan apalagi ini? Jadi, selama ini ia dan suaminya mencari keberadaan sang kakak kemana-mana dan tidak menemukan hasil itu karena ini? Anaknya sendiri yang menyembunyikan itu?

"Abang sengaja gak kasih tau kalian. Karena dulu Abang benci sama om Arga. Karna yang Abang tahu om Arga itu udah kasar sama Bunda. Juga jadi penyebab kenapa Nenek meninggal. Tapi tadi, Abang ketemuan sama Ari. Dan Ari ceritain semuanya. Dia cerita kayak gimana perasaan om Arga yang gak dianggap anak, ketimpangan kasih sayang antara om Arga dan Bunda. Gimana om Arga yang mentalnya dirusak sama orang tuanya sendiri. Dan juga gimana akhirnya om Arga juga ngerusak mental anaknya. Karena luka yang udah dia dapat dari orang tuanya, om Arga pun lakuin hal yang sama ke anaknya sendiri."

Because You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang