Chapter 20

654 74 46
                                    

Haii aku datang lagii😙😙
Siapa yang seneng dapet notif dari cerita ini?hehe

Haii aku datang lagii😙😙Siapa yang seneng dapet notif dari cerita ini?hehe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat bermalam minggu ditemani oleh Anneth dan Deven teman-teman!!

Selamat membaca❤❤❤

******

"Deven pulang!"

Deven memasuki rumahnya sambil menggendong tasnya disalah satu pundaknya. Mencari siapa saja yang sedang berada didalam rumah.

"Loh Ayah udah pulang?" Ujar Deven saat melihat Ayah dan Bundanya yang kini sedang menonton TV di ruang keluarga. Ia langsung menyalami tangan kedua orangtuanya.

"Iya Bang. Ayah gabut di kantor makanya pulang." Jawab Dirga asal.

Deven mencebik lalu ikut duduk disebelah Bundanya. "Ayah itu kapan benernya sih kalo Abang tanya?" Kata Deven kesal.

"Lah Ayah bener loh bang. Ayah emang gabut di kantor karna kerjaannya udah selesai semua. Jadinya Ayah pulang deh. Coba, letak gak benernya Ayah itu dimana?" Ujar Dirga panjang lebar.

"Nyenyenyenye." Deven meledek sambil memonyong-monyongkan bibirnya. Malas mendengarkan ucapan panjang lebar sang Ayah. Pasti ujung-ujungnya ngeselin.

"Eh tuh bibir gak bisa mundur lagi baru tau rasa ya kamu Bang!" Kata Dirga kesal.

"Dihh Ayah sewot!"

"Duhh udah-udah! Bunda gak bisa serius nih nonton suara hati istrinya!" Protes Dinda yang kesal karena suara anak dan suaminya melebihi suara televisi. Ia jadi tidak bisa menjiwai serial TV yang sedang ia tonton.

"Aelah Bun, ceritanya gitu-gitu aja juga. Lagian Bunda juga udah bisa nebak gimana alur ceritanya kan?" Ucap Dirga menyahuti. Ia protes tapi matanya ikut-ikutan fokus pada layar TV.

"Tuh-tuh Bun habis dia ngusir istrinya, pasti habis itu dia bangkrut gara-gara di porotin sama pelakornya. Nah pas bangkrut langsung ditinggalin deh sama si pelakor. Udah ditinggalin pelakor, nanti dia nyesel. Nyari-nyari istrinya yang dulu dia usir. Eh pas lagi nyari, ketabrak mobil. Habis itu mati. Udah tamat." Dirga mengoceh sambil memangku setoples kacang telur.

"Ih Ayah hafal banget jalan ceritanya!" Deven mengernyit heran.

"Iyalah. Kan kalau lagi jam makan siang di kantor atau kalau lagi gabut, Ayah suka nonton lewat handphone bang." Jawab Dirga santai.

"Emang udah rada-rada tuh Ayah kamu Bang." Celetuk Dinda.

"Yaampun Bun, suamimu loh ini." Kata Dirga dramatis.

"Eh Bun si kembar mana?" Tanya Deven sambil melihat kesana sini. Mencari keberadaan dua adik kembarnya yang biasanya sangat ramai jika ia pulang sekolah.

"Tidur, Bang. Habis les tadi mereka." Jawab Dinda. Deven mengangguk paham.

"Ah iya Bun, Yah, nanti malam Deven ajak Vano sama Vina main kerumah Anneth ya? Dia ada ngadain acara gitu. Anneth pengen aku ajak si kembar." Izin Deven pada kedua orangtuanya.

Because You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang