'Aku akan berada disana,kamu jangan takut.'
Kata itu yang terakhirku dengar sebelum memulai semua kehidupanku dari awal. Namun nyatanya,dia sama sekali tak datang,bahkan untuk bertanya apa aku baik-baik saja setelah menjalani hidup yang tak kuingin?
Apa dia tahu... bahwa pemeran utamaku masih dia? Lelaki yang kumintai tolong beberapa tahun lalu,apa dia tahu?
Jangan takut...
Tetapi yang terjadi malah aku semakin takut,apa semuanya akan semakin membaik dan dia kembali atau... aku harus menjalani hidup bersama lelaki lain yang menyandang status sebagai suamiku?
Kumohon berikan satu keajaiban padaku... bawa dia kembali.
Hanya dia.
Kasih menuliskan kata demi kata di buku diary yang ia beli bersama Andara. Andara pernah menyuruhnya untuk menulis semua hal yang membuat Kasih kesal kepada Andara. Ruang tamu yang hening cocok untuk menjadi backsound dari setiap yang Kasih rasakan. Hari minggu dengan cuaca cukup cerah,namun tidak ada pergerakan dari Kasih untuk beranjak keluar rumah.
Saat asyik menulis tiba-tiba sebuah suara benda terjatuh terdengar keras.
"Mas,"panggil Kasih berlari dari ruang tamu. Ia mendengar suara benda jatuh yang terletak di kamar mereka. Pintu terbuka dan Kasih menemukan Abiar sedang berusaha mengangkat sebuah figura besar,lelaki itu terkejut begitu melihat Kasih didepan pintu.
"Mas ngapain?"tanya Kasih. Abiar menyengir,"aku mau masang foto nikah kita,sayang,"jawab Abiar masih berusaha. Kasih mengangkat kedua alisnya dengan wajah menyebalkan,"masa ngangkat figura segede gitu aja gabisa tapi ngangkat aku bisa?"ejek Kasih kemudian membantu Abiar yang kini menatapnya tajam.
"Figura sebesar lemari ini butuh beberapa orang buat masangnya,tapi aku nggak mau oranglain masuk kamar kita,"ucap Abiar membuat Kasih memutar bola matanya. Ia melihat foto yang terpampang itu,foto pernikahan keduanya dengan Kasih memakai gaun berwarna putih dan Abiar memakai jas berwarna hitam. Foto yang menjadi sejarah keduanya dan Abiar ingin memasangkan itu di depan kasur agar keduanya dapat melihat foto tersebut saat bangun di pagi hari.
"Kamu kayanya dulu buaya ya?"tanya Kasih yang mulai kesusahan menahan bagian bawah figura. Kenapa figura itu berat sekali? Abiar yang sedang mencari paku di bagian atas pun memiringkan kepalanya,"aku nggak pernah deket sama perempuan."
Abiar itu tipe lelaki yang susah dekat apalagi jatuh cinta kepada wanita.
Kasih akui ia sedikit terkejut,mendengar penuturan Abiar barusan. Karena mungkin bisa saja Abiar berbohong padanya karena lelaki itu cukup baik memperlakukan wanita.
"Oke,aku bakal coba percaya,"ucap Kasih dengan nada usil. Ia terkekeh begitu Abiar meliriknya tajam. Pekerjaan keduanya selesai,Abiar turun dari kursi kemudian memeluk Kasih cukup lama.
"Mas,kenapa kamu nggak ikut Kak Candra ke Singapura?katanya proyek kalian ada disana 'kan?"tanya Kasih yang masih berada dalam pelukan Abiar. Tubuh Abiar menguarkan wangi maskulin yang membuat Kasih betah dalam pelukan Abiar,ditambah tubuh Abiar yang hangat mampu membuat Kasih merasa nyaman.
"Kerjaan aku disini juga masih banyak,aku percayakan sama Candra,dia bisa handle semuanya,"jawab Abiar melepas pelukan. Menuntun Kasih untuk duduk dipinggiran ranjang sementara Abiar membawa kursi bekas ia memasang figura tadi.
Mereka berdua kini duduk berhadapan,saling menggenggam tangan satu sama lain. Abiar menatap Kasih yang kini balas menatapnya. Keduanya tidak ada kegiatan di hari minggu sehingga membuat Abiar mempunyai ide untuk memasang foto pernikahan keduanya.
"Aku nggak bisa ninggalin istri cantik aku disini,nanti diambil mantannya kalo aku ke Singapura,"ujar Abiar sembari memencet hidung mancung Kasih dengan ibu jari dan telunjuknya,hal itu membuat Kasih memukul lengan Abiar.
"Sakit tahu!nyebelin deh!" Kasih masih terus memukul Abiar namun bukannya melepaskan Abiar justru tertawa lebar melihat Kasih.
"Mas ih!lepasin!"kesal Kasih. Abiar yang lelah tertawa pun akhirnya melepaskan tangannya. Ia kembali menggenggam tangan sang istri.
"Tapi kalo kamu mau,kita bisa ke Singapura,mulai kehidupan baru kita disana,kamu mau?"tawar Abiar. Kasih tampak menimang sesuatu.
"Emm,boleh deh. Tapi nanti... di saat aku berubah pikiran." Kasih mencoba menatap apapun asal terhindar dari mata Abiar.
Abiar tampak bingung,"berubah pikiran?"
"Berubah pikiran untuk mencintai kamu."
Abiar terdiam,ia tahu. Ia tahu semua yang Kasih lakukan di belakangnya. Saat Kasih diam-diam menemui Andara,dan di hari pernikahan Kasih dan Andara yang bertemu diam-diam.
Abiar tahu bahwa Kasih tidak mencintainya sama sekali,ia tahu bahwa hati gadis itu hanya untuk Andara yang kini entah berada dimana. Abiar tahu itu.
"Ya,tentu. Kamu harus berubah pikiran untuk melabuhkan hati kamu ke aku,"ucap Abiar. Ia pandangi wajah Kasih yang terlihat sendu. Mengusap wajah Kasih pelan,Kasih merasakan kelembutan dari setiap sentuhan yang Abiar berikan padanya. Abiar sempurna di matanya namun ia telah dibutakan oleh sosok Andara.
"Kamu harus menjadikan aku cinta abadi kamu,karena aku pendamping hidup kamu,teman kamu di dunia dan di alam sesudahnya,kamu akan tetap sama aku,"lanjut Abiar. Kini ia mulai menyisir rambut Kasih dengan jarinya.
"Satu yang harus kamu tahu,kamu akan tetap menjadi pelabuhan aku selama apapun itu,karena tempat ternyaman aku adalah kamu,"tutur Abiar. Ia menerbitkan senyum. Melihat kedua mata Kasih yang tampak berair. Wajah gadis itu bersemu,semburat kemerahan itu terlihat lucu di wajah cantiknya.
"Bidadari cantik yang dikenalkan Om Kevin sama aku,aku harus berterimakasih sebanyak mungkin kepada Ibu karena melahirkan seorang gadis sempurna seperti kamu,"ucapnya penuh rasa syukur.
Kasih menangis,ia tak mampu berkata apa-apa lagi saat ini. Ia berpikir bahwa mungkin kisah hidupnya akan seperti cerita-cerita yang sering ia baca mengenai perjodohan yang setelahnya saling membenci. Kasih tidak merasakan hal itu,ia justru merasa amat sangat dicintai oleh Abiar.
"Aku sedih,terharu sama ucapan kamu,"isak Kasih dengan nada seperti anak kecil. Gadis itu mengusap kasar matanya dengan baju kaos yang ia pakai hari ini. Kasih merasa ia menjadi gadis paling buruk karena tidak bisa membalas cinta seorang Abiar padanya.
"Maaf belum bisa mencintai kamu...setulus itu,"lirih Kasih menunduk. Ia ingin sekali memeluk Abiar tapi dirinya merasa malu.
"Semua butuh proses,dan aku hargai setiap prosesnya,"tutur Abiar kini merengkuh Kasih dalam dekapnya.
"Tapi kamu harus janji,kamu harus tetap ada disamping aku,"lanjutnya kini mencium puncak kepala gadis itu. Mencium aroma buah yang menguar dari rambutnya.
Kemudian bibirnya kembali mendarat di kening dan berakhir di bibirnya. Abiar tersenyum hangat melihat tingkah Kasih yang kembali seperti anak kecil.
"Aku sayang kamu Kasih,dari awal aku lihat kamu... aku jatuh ke pesona kamu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Bawah Atap
Storie d'amoreKasih Amora,perempuan yang begitu Andara idamkan sepanjang hidupnya. Gadis yang mendapat cinta dan sayangnya. Kasih yang membuatnya kuat menghadapi dunianya yang hancur karena kebangkrutan keluarganya. Seseorang yang mengulurkan tangannya kala ia te...