29. Kontrak seumur hidup

11 2 1
                                    

Kasih menghentikan pergerakannya begitu ia melihat pantulan dirinya di cermin hari ini. Baju formal dengan celana bahan yang ia gunakan untuk melamar pekerjaan di perusahaan Reymorgan.

Walaupun perusahaan itu milik suaminya tapi Kasih harus tetap melaksanakan setiap peraturan. Kasih menahan napas begitu melihat perusahaan yang sudah berdiri beberapa tahun yang lalu.

Kasih berjalan dengan perlahan,ia tersenyum kepada setiap orang dan akhirnya ia bertemu dengan satpam.

"Selamat siang Pak,Saya Kasih Amora,Saya sudah memiliki janji dengan Pak Abiar untuk melakukan interview hari ini,"ucap Kasih membuat satpam tersebut sedikit mengernyit.

"Sebentar,saya tidak pernah mendengar bahwa Pak Abiar membuka lowongan pekerjaan,apa Anda yakin bahwa perusahaan yang Anda datangi ini tepat?"tanya satpam tersebut. Karena ia takut jika nanti Kasih akan dipermalukan di dalam karena tidak ada berita mengenai rekrutan pekerja baru.

Kasih tersenyum,ia mengangguk pasti.

"Saya berada di tempat yang tepat,apa saya boleh masuk?"tanya Kasih. Ia tidak ingin memberitahu statusnya sekarang karena akan membuatnya gagal melihat bagaimana para karyawan Abiar memperlakukannya. Satpam tersebut sedikit ragu,namun tetap membuka pintu untuk Kasih.

Kaki jenjangnya melangkah masuk,ia kini menjadi pusat perhatian karena wajahnya yang cukup menarik. Kasih cantik dengan wajah tegas namun imut itu,ditambah dengan kulitnya yang begitu putih memperlihatkan bagaimana ia bisa merawat diri.

Kasih tersenyum ke arah resepsionis,"selamat siang,apa Pak Abiar ada?"

"Atas nama siapa?dan apa sudah membuat janji dengan Pak Abiar?"tanya resepsionis tersebut. Kasih mengangguk,"Saya Kasih Amora,dan Saya sudah membuat janji dengan Pak Abiar untuk melakukan interview,Mbak silakan menanyakan langsung."

Resepsionis tersebut segera menghubungi Bosnya.

Kasih melihat-lihat kantor milik Abiar,Kasih bersyukur bisa memiliki suami se-kaya ini. Ternyata pilihan Ayahnya tidak pernah salah,Abiar memang lelaki yang pantas berada dalam kegelimangan ini karena kebaikan dan ketulusan hatinya dalam menekuni segala sesuatu. Kasih menatap satu persatu karyawan Abiar yang berlalu lalang,ia tersenyum karena karyawan Abiar yang terbilang cukup banyak,Kasih kagum pada Abiar karena ia bisa menurunkan tingkat pengangguran di Indonesia karena perusahaannya. Kasih sepertinya harus melihat perusahaan Ayahnya mungkin ia akan berpikir hal yang sama.

"Halo,Pak,ada nona Kasih di bawah,katanya ada janji dengan Pak Abiar mengenai... rekrutan karyawan?apakah benar?" tanya resepsionis tersebut namun tak ada balasan. Resepsionis itu pun akhirnya menutup telepon dan menatap Kasih. Tatapan yang terlihat merendahkan. Walaupun Kasih terbilang cantik namun tidak membuat gadis itu semena-meja menemui bosnya.

Resepsionis itu terus menatap tajam Kasih,terbersit dalam pikirannya bahwa Kasih ini merupakan seorang wanita... bayaran?

"Mohon maaf Mbak,tapi Pak Abiar sedang sibuk,jadi silakan kembali lain kali,"ucapnya dengan nada yang sedikit ketus.

Kasih mengernyit,ia menatap heran resepsionis tersebut. Ia melihat jam yang menunjukan pukul 10.30,apa Abiar sedang ada rapat penting?

Saat Kasih hendak berlalu dan mengucapkan 'terima kasih' tiba-tiba seseorang memeluk tubuhnya dari belakang. Kasih dapat merasakan harum yang menyeruak dari tubuh pria itu. Dan,ia dapat merasakan hangat yang menjalar ke dalam tubuhnya.

"Lama banget sih,aku nunggu dari tadi,"ucap Abiar membuat semua orang terkejut melihat hal yang satu ini. Bagaimana mungkin?apakah pemilik perusahaan memiliki seorang kekasih?

Kasih tersenyum kemudian membalikkan badannya,ia membalas pelukan Abiar.

Abiar merangkul Kasih kemudian mengarah pada resepsionis tersebut yang kini wajahnya memucat. Ia menelan salivanya kasar karena tatapan Abiar yang menatapnya marah. Lain dengan Kasih yang tersenyum kearahnya.

"Lain kali jika istri saya datang,tidak perlu bertanya apa dia punya janji atau tidak dengan saya,karena semua waktu saya milik dia,dan tidak ada janji yang lebih penting daripada istri saya,"ucap Abiar dengan nada lembut. Namun ia tahu bahwa lelaki itu sedang menahan marahnya. Wanita itu menunduk kemudian mengangguk pelan.

"Ma-maaf Pak." Resepsionis tersebut tidak berani menatap Pak Abiar,ia terus menunduk. Ia merutuk karena Kasih tidak memberitahu tentang dirinya lebih detail.

Abiar kini menatap istrinya,"kamu juga,jangan pura-pura jadi orang yang mau melamar kerja,"ucap Abiar sambil menyentil hidung Kasih. Wajah yang terpoles make up tipis itu mampu membuat Abiar takut jika ada karyawan yang menginginkan istrinya.

Kasih terkekeh,"aku 'kan emang mau ngelamar kerja disini,"bela Kasih. Ia memperlihatkan surat berwarna coklat yang ada di dekapannya.

"Ngapain?kamu 'kan dulu udah aku lamar sekarang kamu mau ngelamar?" Kasih memukul dada Abiar pelan. Kenapa lelaki itu harus mengatakan hal tersebut didepan banyak orang? Abiar memang spesies bucin yang teramat bucin.

Abiar terkekeh kemudian menatap semua karyawannya. Ia bangga memiliki istri seperti Kasih,maka dari itu semua karyawan harus tahu bukan?

"Perhatian semuanya!Perkenalkan dia Kasih Amora Reymorgan,Istri saya,"ucap Abiar memperkenalkan Kasih. Ia menatap satu persatu karyawannya.

Semua syok,masalahnya Abiar tidak pernah menunjukkan tentang percintaannya ataupun kehidupan pribadinya. Tiba-tiba dia mengenalkan istrinya?Semua cukup... terkejut?

Ditambah dengan Kasih yang begitu cantik sampai membuat semua terdiam tak bisa menandingi kecantikan itu. Pakaian yang terlihat tidak bisa dibeli oleh sembarang orang membuat para wanita iri karena ingin berada di posisi itu.

Bahkan Tari—yang dipuja-puja banyak karyawan pun tidak bisa mengalahkan kecantikan Kasih.

Kasih dan Abiar kini berjalan menuju ruangannya. Tari yang berada di meja kerjanya dengan serempak berdiri dan ia terkejut bukan main.

Mengingat hari dimana ia ingin membuat Kasih celaka,hari itu... Abiar tidak pernah bertanya padanya lagi,tidak pernah menyapanya lagi,dan ia masih bisa berada di tempat ini karena kontrak kerjanya.

Kasih memandang Tari,kemudian berlalu masuk kedalam ruangan. Ia menghembuskan napas begitu sampai di sofa milik Abiar. Hari ini cukup panas,ditambah dengan melihat wajah Tari membuat hatinya semakin membumbung.

Ia ingin mencakar wajahnya,tapi terlalu malas rasanya untuk melakukan itu. Abiar bergerak mendekat,mencium kedua pipi gadis itu. Kasih menatapnya,ia memberikan amplop berisi surat lamarannya.

Abiar mengernyit,ia tidak mengerti.

"Ngapain kamu ngasih aku ini?"tanya Abiar yang kini duduk di sampingnya.

"Sebagai formalitas aja,kamu bisa lihat cv aku,"ucap Kasih dengan senyuman. Abiar menggelengkan kepalanya dengan kelakuan sang istri. Akhirnya Abiar membuka lembaran demi lembaran,ia cukup terpukau dengan nilai Kasih.

"Kamu pintar,dan kamu cantik,Saya menerima kamu di perusahaan saya,selamat bergabung dengan Perusahaan Reymorgan,Kasih Amora Reymorgan,"ucap Abiar dengan tangan terulur. Kasih menjabat tangannya.

"Terimakasih Pak,semoga saya bisa membuat perusahaan Bapak semakin maju,"ucap Kasih. Kemudian keduanya terkekeh singkat.

"Untuk kontraknya?kamu mau kontrak aku berapa tahun?"tanya Kasih. Abiar menyimpan map tersebut kemudian memperlihatkan wajah berpikirnya.

"Emmm mungkin... seumur hidup?"

Bawah AtapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang