TC 37 💑

2.8K 225 47
                                    

Bayar 100k dpet 15 pdf yaaa... promo terakhir... sudah termasuk terikat cinta ya teman2... cuma bayar 100k lho, isi full dan lengkap seperti ebook.. no tipu2 ya gaesss... promo ini sampe tgl 30 saja ya, yuk gercep :)

Bisa wa yaaa ke https://wa.me/6288973689642

***

Larissa seperti orang linglung ketika Dokter memberitahu bahwa rahimnya telah di angkat. Seakan kebahagiaan di renggut paksa dari hidup wanita itu. Selain kehilangan bayinya, Larissa tidak menyangka bila kejadian itu mengambil seluruh kebahagiaannya. Dengan kaki bergetar, Larissa menghampiri Langit serta bersimpuh di hadapan pria itu.

"Mas, jangan tinggalkan aku..." ungkap Larissa dengan putus asa, berharap Langit memberinya belas kasihan

Langit menepis tangan Larissa seakan sentuhan wanita itu menjijikkan untuknya.

Larissa merasa tertohok atas penolakan suaminya. Tapi, nampaknya Larissa tidak mau menyerah.

"Mas... kumohon..."

"Kamu tahu, Sa... apa yang kamu lakukan pada Senja dan keluarganya adalah kejahatan. Dan itu sama sekali tidak termaafkan..."

Larissa menggeleng-gelengkan kepalanya dengan tatapan mengiba. "Mas.. aku minta maaf... aku mohon... maafkan aku. Jangan tinggalkan aku, Mas..."

Langit mendengkus keras sambil mengusap wajahnya kasar. Hatinya di penuhi oleh kemarahan!

"Minta maaflah pada Senja. Bukan padaku!!"

Larissa mengangguk, kemudian tubuhnya berputar menghadap Senja.

"Senja... aku minta maaf..." ucapnya. Kemudian Larissa beralih menatap Langit. "Kumohon, Mas. Jangan pernah tinggalkan aku sendirian..."

Senja menatap Namima sejenak. Wanita yang telah melahirkan Langit itu mengangguk pada Senja. Bukan untuk membuat Senja memaafkan Larissa, tapi..

"Maaf karena sudah membuat keributan, saya pamit..." kata Dokter Mahesa dan Sabda.

Sedangkan Suster Sinta dan Sakti sudah bersama polisi.

Sementara itu, Yasmine menghampiri Senja dengan senyuman di bibirnya. "Aku ikut senang atas kebahagiaanmu, Ja..."

"Yasmine... ayo pulang," ajak Sabda. "Aku pamit, Senja... besok kalau ada waktu luang, aku akan mampir..."

Senja mengangguk. "Terima kasih, Mas..." ucap Senja tulus.

Sementara itu, orang tua Larissa membawa putrinya ke kamar meski memberontak karena ingin Langit setidaknya memberikan belas kasihan terhadap wanita itu.

Namun nampaknya Langit terlalu terkejut atas kenyataan yang menampar hidupnya. Membayangkan apa yang selama ini terjadi pada Senja sementara ia sebagai kakak hanya menudingnya tanpa alasan.

Langit menyugar rambutnya, kakinya terlalu lemas hingga pria itu duduk di sofa. Sementara itu, Namima meminta asisten di rumah untuk mengambilkan segelas air minum.

"Lucas, boleh tante minta tolong?" Pinta Namima.

"Ya, Tan..." pria itu mendekat.

"Bawa Senja ke rumah Tante... kamu bisa kan? Tolong, ya?"

"Bisa, Tan..."

Namima menepuk pundak pria itu. Lantas beralih pada Senja yang saat itu mendekap bayinya dengan erat.

"Senja... untuk sementara waktu, sebaiknya kamu tinggal sama mama, tidak apa-apa kan?"

Senja mengangguk. Karena papi di kantor polisi, sepertinya kepulangannya kali ini harus di tunda.

Terikat CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang