TC 27 💑

2K 168 27
                                    

Pdf ready yaaa... harga 50k saja

Ebook/kbm aplikasi tersedia...

Order pdf  bisa via wa di 0896-3302-1705 atau 0889-7368-9642 (selain nomer itu di pastikan pdf nya Bajakan ya, bsa klik link wa agar langsung terhubung)

Untuk ebook atau pdf, maaf kalo extra part blm tersedia ya.. karena sebenarnya saya udh kirim ke penerbit, tapi sepertinya blm di proses.. nanti kalo sudah di kabari lagi... versi kbm sudah tersedia ekstra partnya...

Happy reading..

***

"Jika nanti kamu berhasil hamil sementara aku enggak, kamu bisa menempati salah satu villa milik orang tuaku... aku akan menyediakan segala kebutuhan kamu.. termasuk pembantu yang akan menemani kamu disana..." jeda sejenak. Larissa kemudian melanjutkan, "Kamu bisa ambil cuti kuliah..."

"Tapi bagaimana dengan mami dan papi? Mereka pasti curiga!"

"Berpikirlah.. kemana kira-kira kamu akan pergi sementara mereka tidak akan mencarimu?!"

Saat itu, jika saja rencana mereka berjalan dengan mulus. Senja telah memikirkan tujuan kemana ia pergi agar mami dan papinya tidak curiga. Tapi itu dulu... rencana Larissa yang nampak matang, ternyata buyar berantakan.

Larissa tidak menyangka bila pada akhirnya ia juga hamil. Karena kemungkinannya hanya sedikit. Sejauh ini juga... kandungannya baik-baik saja meski Larissa harus berhati-hati serta menjaga kondisinya agar bayinya baik-baik saja.

Tapi guncangan demi guncangan menerpa hidup Larissa. Kemarin, kabar kematian Evelyn. Saat ini... ia harus terima jika Senja hidup bersamanya.

Larissa tentu ingin protes. Tapi ia menjaga image di depan mertuanya sendiri. Jika tidak, Sakti yang sepertinya tahu tentang rahasianya bersama Senja bisa kapan saja membongkarnya di depan Namima atau Evran. Imagenya yang selama ini ia jaga bisa rusak berantakan...

Larissa tidak mau hancur sendirian. Maka, untuk saat ini... dia hanya akan mengalah. Demi membuat Langit tidak mencurigainya. Meski nampaknya, Langit sudah menaruh curiga terhadap Larissa.

Sepanjang perjalanan, keadaan berubah hening. Mereka seakan bergelut dengan pemikiran masing-masing. Senja seperti tidak memiliki gairah dalam pancaran matanya.

Kemarahan seakan memenuhi rongga dadanya, tapi di sisi lain.. dia tidak bisa berbuat apa-apa. Evelyn meninggal karena kesalahannya. Benar..  itu yang di katakan Sakti padanya. Karena nyatanya, kondisi mami drop kembali setelah mendengar pengakuan Senja pada Sakti. Tentang perasaannya... tentang kesalahannya. Lantas, sekarang Senja merutuki dirinya.. menyalahakan diri sendiri atas kebodohannya.

"Kita sampai..." ucap Langit usai mematikan mesin mobil seakan membuyarkan lamunan Senja.

Sementara itu, Larissa lebih dulu masuk dengan kekesalan yang memenuhi rongga dadanya.

Sesaat, Langit menatap Senja dari spion depan.

"Tidurlah di kamar tamu depan... koper dan tas biar asisten rumah yang bawa. Kamu masuk dan istirahat disana saja..."

Ceklek..

"Makasih, Mas..."ucap Senja lirih. Gerakan Langit yang hendak membuka pintu berhenti. Sejenak... Langit merasakan debaran yang dulu ia rasakan... bahkan menurutnya, debaran itu masih sama.

"Sama-sama... bersikaplah baik pada Larissa, berusahalah untuk tidak membuatnya kesal," tutur Langit memberi ultimatum.

Rumah Langit berada di komplek perumahan dimana semua rumah berjejer rapi tanpa adanya gerbang. Tidak seperti rumah Senja yang besar, Langit memang sengaja membeli rumah dengan gaya minimalis. Kepindahan Langit yang mendadak waktu itu membuat pria tersebut memilih perumahan yang menurutnya bagus untuk di tempati sebagai pengantin baru kala itu.

Terikat CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang