TC 35 💑

2.4K 212 44
                                    

Kepulangan Larissa di sambut dengan suka cita oleh keluarga. Senja berada satu mobil dengan Namima dan Evran. Sementara Larissa bersama dengan Langit. Di rumah, mereka di sambut dengan bahagia. Orang tua Larissa sudah berada di sana untuk menyambut kepulangan putri serta cucunya.

Senja merasa asing berada di antara kebahagiaan orang orang. Hatinya pilu.... tidak ada yang menganggapnya disana. Kecuali Yasmine yang datang memeluk Senja sambil terisak pelan.

"Maaf kalau aku baru datang, Senja..." ucap Yasmine. Dia baru mendapat kabar dari Sabda satu hari yang lalu. Sedangkan pria itu di sibukkan dengan banyak jadwal hingga baru bisa mengabari adiknya yang sibuk kuliah.

Ada banyak sekali yang berubah. Termasuk orang-orang di sekitar Senja.

"Tidak apa-apa, Yas..." balas Senja.

"Kamu baik-baik saja kan?" Yasmine membawa Senja duduk. Sementara yang lain di sibukkan dengan kepulangan bayi Rigel.

"Seperti yang kamu lihat, aku tidak baik-baik saja," ungkap Senja. Tatapannya beralih pada Larissa yang tengah tertawa lebar saat orang memuji bayinya.

Senyum Langit... tawa Larissa, menggoreskan luka di hati Senja. Tapi, ia bisa apa?

"Mereka terlihat bahagia," komentar Yasmine. "Apa rencanamu selanjutnya?"

"Papi akan menjemputku... itu katanya..."

"Jadi, Om sudah memaafkan kamu?"

Senja menewarang. "Mungkin. Karena aku telah kehilangan bayiku... itu yang mereka inginkan."

"Senja," panggil Yasmine sedih. "Bukan begitu... tidak seperti itu."

"Bagi mereka, bayiku mungkin aib dan beban. Tapi bagiku, bayiku adalah sumber kekuatanku. Tapi pada akhirnya, bayiku juga meninggalkanku..." Senja menghela nafasnya berat. "Hidup harus berlanjut.. setelah pulang, aku akan meneruskan pendidikanku... menjaga papi dan membuat papi bahagia. Apalagi? Aku tidak akan terpuruk... aku janji."

"Benar... lupakan semua yang membuatmu terluka. Buka kembali lembaran baru hidupmu. Bagaimana dengan Lucas? Mungkin kamu bisa kembali padanya..."

Untuk beberapa saat, tatapan Senja nampak kosong. Kemudian, matanya mengerjap pelan... sambil menghela napasnya, Senja berkata, "Aku ingin pergi ke tempat dimana orang orang tidak mengenalku... tidak tahu siapa aku... tidak tahu masa laluku..."

"Senja..."

"Aku akan mencari kebahagiaanku sendiri, Yas. Dengan caraku..."

Yasmine mengangguk. "Baiklah... asal jangan pernah lupakan aku."

Kemudian, Senja menoleh saat langkah tergesa Evran melewati tubuhnya.

Tubuh Senja menegang ketika tatapannya jatuh pada pria di belakang Sakti.

Lucas.

Pria itu sedang berjabat tangan dengan Evran, bersamaan dengan itu, Senja berdiri dengan tatapan tidak percaya.

Bergeming. Senja menatap Lucas yang saat ini juga sedang melemparkan tatapannya pada gadis itu.

Senja gemetar, jemarinya mengepal sembari meremas bajunya dengan gelisah.

Lucas, kenapa pria itu ada disini bersama papinya?

Untuk beberapa detik, saat tatapan keduanya bertemu. Senja gelisah di tempatnya. Jantungnya berdegub tidak beraturan. Rasa bersalah serta nelangsa berpadu menjadi satu. Senja ingin berlari memeluk Lucas, tapi mengingat kesalahan serta dosanya, Senja mengurungkan niatnya untuk berlari mendekap pria itu.

Terikat CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang