TC 20 💑

1.8K 149 25
                                    

Sumpaaah sepi votenyaa 😭😭 masa ga nyampe 100 tap tap bintangnya... 😭😭😭

Pdf sudah ready yaaa.. harga 50k saja... ada yang mau ikutan promo bayar 100k dpet 15 judul karya fitri-tri?

Yang mau ikutan bisa klik link wa di bio ya, Kuota terbatas... pdf akan d kirim versi tamat!!

ALHAMDULILLAH EBOOK TERIKAT CINTA masuk TERLARIS di playstore 😍😍😍

Happy reading :)

***

Kabar kehamilan Larissa sampai kepada orang tua masing-masing. Kali ini, hanya keluarga inti saja yang mengetahui. Bukan tanpa alasan, karena takut seperti sebelumnya, Larissa tidak mau setelah kabar baiknya menyebar, tak lama kemudian mereka mendapati kabar buruk datang menghampiri.

Kali ini, Larissa akan menjaga dengan baik kandungannya. Karena hubungannya juga di pertaruhkan. Bagaimana jika, bayinya tidak bertahan? Sementara ia harus menerima bayi Senja untuk ia rawat nantinya?

Ide ini memang berasal darinya! Tapi jika itu adalah bayi tabung. Yang tentu saja menggunakan ibu pengganti. Sedangkan inseminasi di lakukan menggunakan sel telur milik masing-masing, yang artinya—bayi itu adalah anak Senja bersama Langit. Bukan darah daging Larissa, karena embrio yang terbentuk bukan dari sel telurnya.

Saat Larissa harus mengalami mual dan muntah, Senja juga mengalami hal yang serupa.

"Kamu sakit, Ja?"

"Telat makan saja kok, Mam.. aku enggak apa-apa. Mami nggak usah khawatir.." jawaban itu sama sekali tidak membuat Evelyn merasa puas. Tetapi juga tidak ingin membuat putrinya merasa terbebani.

Ketika makan malam bersama keluarga besar, Namima berada disana untuk bertanya banyak hal pada Larissa.

"Kali ini, mama minta tolong sekali, Larissa. Jaga baik-baik kandunganmu, Oke.. mama harap, kali ini dia bertahan hingga waktunya tiba..."

"Tentu, Ma. Doakan aku dan Mas Langit, ya? Agar kami bisa segera memberikan kalian cucu..."

"Tentu saja..."

Bayi Larissa mendapatkan banyak doa baik dari orang-orang di sekitarnya. Sementara Senja hanya mampu menyentuh perutnya dengan perasaan sedih. Apakah pilihannya sudah benar?

Apakah mempertahankan bayi ini bukan hal yang merugikannya nanti?

Senja masih ragu... tapi, dia merasa tidak lagi kesepian setelah janinnya hadir dalam rahimnya. Sejenak, Senja menatap Langit, senyum pria itu masih mendebarkan dadanya. Meski Langit kerap mengabaikan keberadaannya, bolehkan kali ini Senja serakah?

Bolehkan Senja memiliki seseorang yang mirip dengan Langit sebagai teman hidupnya? Anak dari pria itu? Apa ini terdengar gila?

Tapi, tentu saja.. masa depan Senja di pertaruhkan. Jika nanti saatnya tiba, Senja berharap bisa merelakan bayinya. Tapi, apakah dia sanggup jika harus kehilangan bayi dalam rahimnya?

"Senja," panggil Namima. "Kamu tidak apa-apa kan? Sejak tadi, mama perhatikan kalau Senja seperti sedang banyak pikiran. Apa ada hal yang mengganggu?"

"Kesehatan Senja sepertinya menurun, Mima... akhir-akhir ini asam lambungnya naik. Nafsu makannya juga berkurang banyak. Padahal kan, dia harus banyak makan, ya?"

"Sudah ke dokter Mbak?"

"Dia tidak mau..." sahut Evelyn.

"Mau di antar sama mama aja, Ja?" Tawar Namima.

"Enggak usah, Ma. Minum obat juga sembuh. Memang sedang banyak pikiran makanya asam lambungku naik. Nanti juga sembuh sendiri..."

"Jaga pola makan yaa.. jaga kesehatan juga... sekarang cuaca lagi nggak baik-baik saja."

Terikat CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang