33| Our Beloved Sister

390 53 62
                                    

Beberapa hari semenjak kejadian itu, Tzuyu sudah terlihat baik. Setelah ke dokter umum, Taehyung memutuskan membawanya ke dokter kulit dan syukurlah lukanya tidak parah. Walaupun Tzuyu harus memakai salep pereda luka bakar dan wajahnya memerah beberapa hari. Taehyung menjaganya dengan baik. Dan anak-anaknya juga sudah tidak terlalu takut padanya, tapi masih belum mau terlalu berinteraksi. Hanya di kecil Minju yang selalu kegirangan dan tidak mau turun dari gendongan Taehyung jika ia berkunjung ke rumah keduanya itu.

Tzuyu sempat berdebat dengan Taehyung saat mempertanyakan bagaimana keadaan Haerin. Taehyung menolak membicarakannya tapi Tzuyu bersikeras untuk tetap bertanya dan ingin menjumpai anak itu lagi.

"Katamu kita akan menjadi keluarga, kan? Bukankah keluarga inti harus tinggal satu rumah? Kalau aku dan anak-anak tidak bisa akrab dengannya, bagaimana mungkin kami bisa akrab satu rumah lagi nantinya? Kau tidak ingin melihat kami semua akur dan ada dalam rumah yang sama?" Tzuyu mengancamnya, tapi nadanya bergetar dan matanya berkaca-kaca. Dia adalah seorang ibu sejati.

Taehyung akhirnya mengizinkannya dan Tzuyu pergi ke rumah diam-diam. Saat itu siang hari, Tzuyu menitipkan anak-anak pada pengurus rumah. Dilihatnya Haerin sedang duduk diam dan termenung di depan televisi. Disekitar karpet tempat dia duduk berserakan buku dan boneka. Wajahnya terus saja cemberut dan marah. Tzuyu tidak pernah melihat ekspresi lain di wajahnya, dan hatinya tersentak karena menyadari bahwa Haerin hanyalah gadis kecil. Dia berumur 6 tahun. Hanya itu. Sebenarnya bisa tanpa bahaya, tapi apa yang dia lalui mungkin membuatnya tumbuh menjadi seperti itu.

"Haerin..." anak itu menoleh. Sebentar pupil matanya terkejut sebelum dia kembali dengan wajah datar dan menatap televisi, mengabaikan Tzuyu.

Berbeda dari Haerin beberapa hari lalu yang sangat marah padanya. Haerin yang ini hanya diam saja dan tidak menunjukkan ekspresi apa pun. Tzuyu duduk dan menemaninya menonton selama beberapa menit. Seperti Minju, Haerin juga suka menonton film Barbie, sejauh ini tidak ada yang berbahaya dari tontonan itu. Sebelum dia mengamati wajah dan seluruh kulit putri pertama Kim itu. Jantung Tzuyu berdegup kencang saat melihat betapa banyak bekas pukulan yang membuatnya biru di lengan dan kakinya. Tzuyu bahkan tidak membutuhkan waktu lama menangisi semua itu.

Hatinya sakit sekali saat dengan lembut dia meraih lengan Haerin agar bisa melihatnya lebih jelas. Anak itu langsung tersadar dan memberengut padanya. Matanya merah dan marah lalu dia memundurkan tubuhnya dari Tzuyu sedikit.

"Sayang, siapa yang melakukan ini?" Tzuyu menghapus air matanya yang berlomba turun. Yang ditatap juga menangis, tapi tidak mengucapkan sepatah kata pun. "Haerin, m-mama... Ingin tahu siapa yang melakukan perbuatan ini kepadamu? Siapa yang menyakitimu, nak?"

Haerin terus saja diam dan menatapnya dengan tatapan benci. Lalu anak itu menangis kencang saat Tzuyu berusaha kembali mengelus wajahnya. "Papaku lebih mencintaimu dan anak-anakmu dari pada aku! Dia selalu lebih mencintai hal lain dibandingkan aku! Dan kau masih bertanya siapa yang melakukan ini?! Tentu saja papa. Dia memukulku karena sudah membuatmu terluka. Aku membencinya! Aku benci dirimu dan kedua anak-anakmu! Jadi jangan pernah datang kemari lagi karena aku sudah mendapatkan apa yang harus aku tahu. Dia cukup baik memberitahunya bahwa aku tidak boleh menyakitimu lagi atau anak-anakmu. Jika aku menyakiti kalian aku akan dalam masalah lagi! Sebaiknya kau juga jangan kemari lagi. Hidup saja bersama dan bahagia dengan papa! Aku sudah tidak peduli lagi! Dan satu lagi, aku bukan anakmu. Jangan katakan bahwa dirimu adalah mamaku. Mamaku sudah meninggal dan kau tidak akan pernah bisa menggantikannya!" katanya dengan marah. Kata-katanya terlalu dewasa untuk diucapkan anak berumur 6 tahun. Tapi Tzuyu tahu bahwa pengalaman dan pengaruh didikan yang membuatnya begitu.

Haerin bangkit tanpa melayangkan apa pun lagi. Dia masuk ke kamarnya dan membanting pintu membuat Tzuyu menangis tersedu-sedu dibuatnya. Entah mengapa dia lebih suka Haerin berbuat kasar padanya dari pada mengatakan hal yang begitu menyakiti hatinya. Taehyung sudah sangat keterlaluan. Bahkan Tzuyu tidak pernah menyangka Taehyung bisa melakukan hal jahat itu kepada darah dagingnya sendiri.

༄ᵗᵃᵉᵗᶻᵘ; KanyaahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang