37| Gonjang-Ganjing

363 50 60
                                    

Seminggu sudah mereka hidup dalam kesederhanaan dan anak-anak sudah disibukkan setiap pagi untuk berangkat ke Sekolah. Taehyung biasa membantu Tzuyu untuk bersiap-siap seperti mengantarkan putra-putrinya dan membersihkan rumah.

Bahu-membahu bersama Tzuyu yang menyiapkan segala keperluan tiga anak dan memasak. Semua dilakukan agar menjadi lebih ringan dan mereka cukup bahagia. Sampai akhirnya seorang kolega Taehyung menerima ayah tiga anak itu bekerja sebagai manajer di perusahaan mereka, mengingat bagaimana suksesnya pria itu saat masih menjadi pebisnis.

Saat turun, Taehyung melihat keributan dan kerepotan Tzuyu di dapur dengan ketiga buah hatinya. Haerin sibuk bertanya, apakah dia boleh berbagi bekalnya dengan temannya, Jun yang sudah duduk manis sambil memakai sepatu serta Minju yang makan dan mamanya menata rambutnya.

Tidak begitu ribut, tapi Tzuyu pasti lelah. Apalagi ini sudah dua hari Taehyung tidak membantunya. Pria itu pergi pagi dan akan pulang larut malam saat anak-anak sudah tidur dengan damai di kamar, rumah yang bersih dan nyaman serta Tzuyu yang masih menunggunya pulang sambil memanasi sup atau air rebusan jahe untuk sang suami. Mereka juga sudah satu kamar, dan... Tidak menolak satu sama lain untuk melakukan tugasnya masing-masing. Sebagai istri atau pun suami. Awalnya itu terasa aneh karena sudah lama mereka tidak pernah telanjang satu sama lain lagi, tapi kini... Mereka kembali menjadi pasangan suami istri pada umumnya.

Rumah tangga sederhana yang indah. Yang Taehyung tidak pernah membayangkan bahwa hal ini akan terjadi semenjak Tzuyu pergi dari rumah.

“Sudah sayang jangan terus mengganggu mama seperti itu. Haerin, ada apa? Sini papa bantu.” katanya kepada sulungnya yang terus memanggil bibi pada Tzuyu. Bibi ini, bibi itu, bibi apa harus bawa baju olahraga, bibi sepatunya lebih bagus yang mana, bibi bekal Haerin mana.

Bibi. Haerin memanggil Tzuyu bibi meskipun papa dan bibi Tzuyu sudah memancingnya untuk memanggil Tzuyu mama. Tapi Haerin belum terbiasa dan pelan-pelan pasti akan belajar. Dia hanya merasa aneh memanggil perempuan dewasa yang baru ia kenal dengan sebutan mama saat dia tidak pernah memanggil siapa pun dengan sebutan itu.

Haerin mendekat dan langsung mendapatkan usapan kasih sayang dari papanya. Kepang duanya terurai dan bertanya lebih bagus bawa sepatu yang mana. Sepatu bermerknya atau putih polos bertali. Papa selalu mengatakan semuanya bagus, tapi bibi memiliki selera yang lebih bagus. Tapi mau bagaimana lagi kalau papa sudah memanggilnya.

Jun hanya menatap pria itu dengan anteng. Dia sudah selesai dan menunggu kedua saudaranya yang tidak ada habisnya itu. Tapi mereka perempuan, lebih butuh banyak waktu. Jun bisa mengerti.

“Mama sudah.” Minju berujar bersamaan dengan kepangan terakhirnya selesai. Tzuyu membersihkan mulut dan tangan bungsunya itu. Lalu Minju mengambil tas dan duduk di sebelah Jun. Mereka kembar, tapi perbedaan tinggi badan cukup ketara. Memandangi Haerin dan Papa Taehyung yang sibuk dengan sepatu. Saat mendapatkan sepatu pilihan papa, Haerin berlari menemui Tzuyu dan Tzuyu langsung membantu putri sulungnya itu untuk sentuhan terakhir yaitu merapikan pakaiannya yang kusut.

Jun dan Minju sadar meskipun sudah tinggal bersama dengan Taehyung selama seminggu, melihat papa mereka itu tapi masih ada rasa canggung karena mereka tidak saling mengenal dan sepertinya cukup singkat untuk terlalu akrab. Kadang Taehyung sedih saat Haerin bisa bermanja tanpa batas padanya, dan kedua kembar ini hanya mengamati dari jauh tanpa meminta hak yang sama juga. Terkadang jika Taehyung membelikan mainan atau makanan, Haerin pasti sudah langsung mendapatkan bagiannya dan bergelantungan di lengan papanya. Tapi kembar hanya memandangi dari jauh dan tersenyum manis. Mereka seperti bukan anak-anak yang bertemu dengan ayahnya.

Dan Taehyung berusaha membuat jarak itu hilang, apalagi Jun yang cukup pendiam dan tersenyum canggung padanya.

Taehyung mendekat dan berjongkok pada kedua kembarnya. Anak-anaknya dengan Tzuyu.
“Papa nanti akan belanja. Kalian mau apa, nak?” tanya Taehyung sambil mengelus puncak kepala mereka satu per satu. Baik Jun dan Minju saling menatap sebelum akhirnya tersenyum manis kepadanya.

༄ᵗᵃᵉᵗᶻᵘ; KanyaahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang