Saat Taehyung sedang sibuk mengurus Yerin yang terbaring di dalam. Tzuyu ada di luar menunggu dengan panik. Kata dokter wanita itu hanya boleh didampingi satu orang saja karena butuh istirahat.
Tzuyu yang sudah ketakutan terus saja menangis. Wanita cantik itu amburadul. Pakaiannya, make-upnya, hatinya, bahkan kancing bajunya yang sudah copot, koyak menyisir bahu putih dan lembutnya. Tzuyu tidak sadar itu, Tzuyu seperti korban kecelakaan yang bersusah payah untuk sampai ke rumah sakit sendirian dan mengobati dirinya sendiri.
“Tzuyu...” Tiffany datang dan memeluknya saat dilihat iparnya itu menangis sambil memeluk lututnya sendiri di kursi. Tiffany tahu betapa syoknya sang ipar, Tiffany tahu bahwa Tzuyu tidak mungkin melakukan hal itu karena memang iparnya terkenal sangat baik. Tapi dirinya juga tidak mengenal Yerin, jadi dia bisa berspekulasi siapa yang bersalah disini.
“Bagaimana keadaan, Yerin?” tanyanya dan Tiffany hanya mengelus punggungnya dan menenangkan.
“Baik, dia baik-baik saja. Beberapa jam lagi juga bisa pulang kata dokter. Untunglah kita membawanya tepat waktu. Nafasnya sudah stabil tapi butuh beberapa jam untuk beristirahat. Jangan takut, tenanglah.”
“Bagaimana dengan bayinya?” mata Tzuyu tergenang air matanya sendiri. Wajahnya memucat seperti kekurangan darah. Ada luka di lehernya, mungkin terkena cakaran sang mama. Helai rambutnya rontok di gaun-nya yang cantik dan koyakan menyedihkan yang juga melukai bahunya.
“Bayi kalian baik, Tzu. Jangan khawatir.” Tiffany memberi dukungan terbaik kepada iparnya. Dibelainya sekali lagi rambut adik iparnya itu dan memeluknya.
“Kau harus minum, kau harus tenang. Aku akan beli minum ke kantin. Kau disini ya, jangan berpikiran aneh-aneh. Nanti kita bisa pulang bersama setelah Yerin pulang dan aku akan ambilkan jaket di mobil.” kata Tiffany yang melihat baju compang-camping Tzuyu, lalu pergi meninggalkan Tzuyu yang duduk memeluk dirinya sendiri di kursi.
🌷
Tzuyu mengangkat kepalanya saat melihat sepasang sepatu pantofel berhenti dihadapannya. Matanya yang sendu dan basah bertemu dengan mata tajam penuh kebencian.
Selama 10 tahun, Tzuyu tidak tahu bahwa sang suami memiliki tatapan seperti itu, Tzuyu tidak tahu bahwa sang suami akan memandangnya seperti ini. Mereka tidak bicara sepatah kata pun. Tidak satu kata pun dalam beberapa waktu sampai Taehyung mulai bicara.
“Pulang. Kau pulang saja karena aku tidak ingin memancing keributan di rumah sakit. Kita akan membicarakan apa yang telah kau lakukan ini di rumah.”Air mata tergenang.
Tergenang.
Tergenang.Rasa sakit melingkupi dada Tzuyu, belum lagi hawa dingin yang menyapa tengkuknya. Perasaan asing yang diberikan pria ini membuatnya terluka melebihi apa pun.
“A-aku minta maaf...” ujarnya dengan ketulusan. Dia meraih tangan Taehyung sebelum pria itu dengan tegas menghardiknya membiarkan Tzuyu bergetar karena keterkejutannya.
“Pulang dan jangan lakukan apa pun. Berhenti membuat onar, Tzuyu. Berhenti bertindak gegabah dan bodoh, karena kecurigaan tidak mendasar mu itu. Justru jika kau terus bertindak seperti ini, siapa pun tidak ingin ada di dekatmu dan bersama mu. Kau mengancam dua nyawa hanya karena keegoisanmu dan rasa cemburu.” bisik Taehyung agar tidak dilihat siapa pun.
“Aku tidak cemburu, aku tidak egois, aku tidak melakukan apa pun. Aku tidak seperti itu...” tangis Tzuyu meledak sebelum ia membekap mulutnya sendiri dengan susah payah.
Taehyung hanya memandangi istrinya beberapa saat sebelum akhirnya dia tersenyum sinis.
“Dengan mengatakan dan membela dirimu saja seperti itu, semua orang tahu bagaimana dirimu. Kau tidak lebih dari wanita yang tidak bisa apa-apa untuk orang lain selain untuk dirimu sendiri. Sekarang pulang sebelum aku menyeret mu ke tempat mu yang seharusnya.”
![](https://img.wattpad.com/cover/321703985-288-k880476.jpg)