Tzuyu hanya diam di ruang tunggu saat Taehyung menghampirinya. Tzuyu terus menangis, ia sangat khawatir akan keadaan putrinya yang terus saja menangis kesakitan di dalam saat ditangani dokter. Tiffany mengurus anak-anak di rumah, bahkan dia bisa menenangkan Jun yang terus meraung-raung dan ingin ikut mamanya. Tapi syukurlah Tiffany mampu membuatnya tertidur bersama kakak sepupunya.
“Tzuyu...” Taehyung mengulurkan tangannya untuk memeluk Tzuyu, tapi dengan tegas wanita itu menghardiknya kasar. Wajahnya sangat marah dengan mata sembab.
“Aku benci dirimu. Aku benci kau yang membawa petaka ini kepada putriku! Tidak cukup Taehyung?!! Tidak cukup aku yang selalu diolok-olok? Apa tidak cukup kau melihat semua penderitaan ini?!! Katamu semua akan baik-baik saja, kau menangani Haerin dengan aman, kan? Katamu begitu, kan? Tapi lihat siapa yang di dalam? Lihat bagaimana Minju disakiti neneknya, lihat bagaimana ia tidak diinginkan neneknya, lihat bagaimana Haerin memperlakukannya! Pikirmu Haerin salah? Pikirmu Haerin yang salah karena sudah melakukan hal ini, kan? Tidak Taehyung! Bahkan aku bisa mengerti mengapa dia melakukan hal itu! Aku bisa mengerti dengan jelas dari sudut pandangnya. Dia merasa terancam, dia merasa posisinya terancam oleh anak perempuan baru yang sangat dia benci.”
“Anak pertama-mu nyatanya membenci saudara tirinya dan apakah menurutmu hal ini patut dipertimbangkan untuk hubungan keluarga jenis aneh ini? Kau mau menyatukan mereka bertiga dan cepat atau lambat, kau akan menyisakan nama untuk anak-anakku. Kau akan membuat aku menjadi sendiri lagi, kau akan merenggut nyawa anak-anakku lewat nenek dan saudari tiri mereka. Dan aku... Aku akan...” Tzuyu menangis histeris tidak bisa membayangkan bagaimana yang ia takutkan bisa saja terjadi.
Keributan menimbulkan banyak tanda tanya orang sekitar dan melihat mereka, Tzuyu menyadari hal itu dan membuatnya terdiam, menangis tergugu di kursi. Taehyung berlutut dan mengelus lembut lengan Tzuyu, wanita itu menatapnya dengan memohon. “Tolong ceraikan saja aku. Tolong lakukan itu padaku. Dan... Carilah ibu yang tepat untuk Haerin yang disukai mama juga. Maka kau akan bahagia, semua orang akan bahagia.”
Taehyung menahan air matanya sendiri menyaksikan bagaimana Tzuyu sampai memohon untuk diceraikan. Taehyung tahu bahwa hal itu tidak akan terjadi, tidak akan pernah dia menceraikan wanita ini.
“Tapi aku tidak bahagia, Tzuyu. Aku tidak akan bahagia jika aku menceraikanmu, melupakan kedua anakku, dan menikah lagi... Itu tidak akan terjadi. Kau tahu itu.”
“Ini tidak akan berhasil, Kim Taehyung. Ini tidak akan berhasil. Kau tidak bisa memaksakan apa pun pada mama dan Haerin. Dia sangat membenci anak-anakku.” Taehyung merasakan percikan bulir hangat mengenai punggung tangannya saat menangkup wajah kecil Tzuyu.
“Tzuyu, Haerin juga putri kita. Tolong jangan lupakan fakta bahwa dia anakku. Kau selalu mengatakan bahwa kau mencintai apa saja yang berhubungan denganku. Tidakkah Haerin juga membutuhkanmu sebagai mama? Dia pasti akan menyayangimu. Dia pasti akan menerima saudara-saudara kembarnya. Dia akan jadi anak baik di tanganmu, dan aku mempercayainya. Aku bersumpah aku tidak tahu mengapa Haerin bisa ada di rumah mama. Karena aku menitipkannya bersama suster di rumah lama kita. Dan mereka bilang Haerin aman disana. Tzuyu... Tolong aku. Tolong jangan menyerah seperti ini.”
Tzuyu terdiam saat dirasakannya kening Taehyung menyatu dengan keningnya. Taehyung menangkup semua perasaan istrinya yang menangis tepat di depan wajahnya.
“Lalu aku harus bagaimana... Aku harus bagaimana Taehyung? Aku tidak tahu harus apa.” kata Tzuyu putus asa. Mata mereka saling menatap, Tzuyu menyadari bahwa perubahan dalam wajah suaminya sudah sangat signifikan. Taehyung semakin dewasa di wajahnya setelah 6 tahun tanpanya. Rahangnya membesar seiring menginjak kepala 4. Ini karena mereka berhadapan sedekat ini. Dalam kabut air mata, Tzuyu tahu bahwa Taehyung yang ia hadapi kini adalah Taehyung suaminya yang ada di tahun-tahun saat mereka menikah dan tidak mengenal Yerin dalam kehidupan mereka.
