YUANFEN || Part 07

208 92 12
                                    

“Fungsi kuadrat adalah suatu fungsi yang mengandung variabel dengan pangkat tertinggi dua. Bentuk umum kuadrat yaitu F(x) = ax2 + bx + c atau Y=ax2 + bx + c.” Bu Yuli sedang mendikte murid kelas 2 MIPA 2. Membacakan materi yang akan mereka pelajari.

“Ada yang bisa menggambarkan grafisnya?” tanya Bu Yuli.

Beberapa siswa kini sedang berusaha berpikir bagaimana caranya agar guru matematika itu tidak melihat mereka. Ada yang melihat kesembarangan arah, ada yang pura-pura membaca, bahkan ada yang mecoba bersembunyi menggunakan tubuh teman dihadapannya.

“Leo, Bu,” tunjuk Luan pada Leo yang sedang menatap malas Bu Yuli. Kini matanya beralih menatap sinis Luan yang sudah terkikik.

“Baik. Luan, silahkan maju kedepan,” suruh Bu Yuli pada Luan.

“Loh kok saya, Bu.”

“Cepat!” Bu Yuli kini sudah menampilkan wajah garangnya. Ia tidak suka melihat siswa yang saling menunjuk apabila dipanggil naik kedepan.

Luan meneguk ludahnya lalu berjalan menghampiri Bu Yuli. Kini perhatian siswa dikelasnya teralih padanya.

“Boong deh, saya gak bisa.” Luan segera berlari keluar dari kelasnya setelah mengucapkan hal itu dihadapan Bu Yuli. Guru matematika itu kini sedang mengatur nafasnya dengan asap yang keluar dari hidungnya dan tanduk diatas kepalanya yang mulai muncul.

“SINI KAMU LUAN!” Murka Bu Yuli. Siswa yang berada dalam kelas tersebut langsung saja menutup kedua telingga mereka kemudian melihat Bu Yuli dengan takut. Jika sudah begini, mereka juga yang akan kena batunya.

“Gelo si Luan,” gumam Leo menggeleng-gelengkan kepalanya.

Sementara dikelas sebelah, yaitu kelas MIPA 1, siswa yang berada dikelas tersebut sedang tenang mengerjakan tugas yang diberikan oleh Pak Rafly__guru bahasa inggris.

“Lena, temenin gue dong,” bisik Lyra pada gadis disebelahnya yang sedang fokus menulis.

Lena hanya melirik sekilas pada Lyra.
“Apa?”

“Gue kebelet.”

“Ke toilet sana.”

“Temenin.”

“Gue lagi nyari jawaban, Ra. Lo aja sana, ntar sekalian salin jawaban gue nanti,” jelas Lena. Pasalnya gurunya tadi berkata bahwa tugasnya harus dikumpul sebelum bel istirahat. Soalnya memang sedikit. Hanya ada empat soal. Namun jawaban dari soal-soal itulah yang mengandung banyak anak dan bagian.

Lyra menghela nafas pasrah kemudian meminta izin pada Pak Rafly untuk ke toilet.

“Lyra!” panggil seseorang dari belakang. Lyra berbalik menghentikan langkahnya. Alisnya terangkat menatap laki-laki berperawakan tinggi dengan dengan dasi yang diikat pada lengan kanannya berjalan menghampirinya.
Lyra tahu siapa laki-laki itu. Dia adalah Aroon, kakak kelasnya.

“Mau kemana? Bolos ya?” tanya Aroon saat sudah berada dihadapan Lyra.

“Nggak. Aku mau ke toilet. Kenapa, Kak?” tanya Lyra.

“Oh, kirain mau bolos juga.”

“Kak Aroon bolos?” tanya Lyra terkejut. Sebenarnya bukan hal bisa lagi Aroon tidak mengikuti pembelajaran. Laki-laki itu merupakan troblemaker disekolah. Sering melawan segala aturan yang diterapkan oleh sekolah, adu jotos, bahkan Lyra dengar dari gosip-gosip, Aroon juga masuk kedalam geng motor.

“Biasalah,” ucap Aroon santai dengan senyuman kecil dibibirnya.

Lyra tertawa canggung. Lalu ada hal apa kakak kelasnya ini memanggilnya?

YUANFEN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang