YUANFEN || Part 26

160 46 2
                                    

Selamat membaca, jangan lupa meninggalkan jejak💓

Selamat membaca, jangan lupa meninggalkan jejak💓

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Lyra?”

Leo memicingkan matanya saat melihat gadis yang sedaritadi dicarinya menaiki angkutan umum. Leo dengan cepat melajukan motornya mengikuti angkutan umum itu. Baru saja Leo ingin menyebrang memanggil Lyra, namun matanya tiba-tiba tertuju pada mobil merah yang melaju kencang kearah gadis itu.

Leo dengan cepat berlari dan mendorong Lyra hingga dia merasakan sakit disekujur tubuhnya. Leo terkapar diaspal dengan darah yang keluar dari tubuhnya. Dia sempat mendongak mencari keberadaan Lyra memastikan bahwa gadis itu baik-baik saja.

Netra mata Leo bertemu dengan mata Lyra yang membulat menampilkan raut terkejut. Leo tersenyum kecil dan mengedipkan matanya seolah memberitahu pada Lyra bahwa semua baik-baik saja.

Hingga dia melihat Lyra berlari menghampirinya kemudian hanya gelap dan keheningan yang terjadi. Leo menutup matanya dengan orang-orang yang mencoba mendekat ingin membantu.

“LEO” teriak Lyra didepan wajah Leo. Gadis itu menaruh kepala Leo dipahanya dan mengguncang badan Leo.

“Leo bangun Leo,” lirih Lyra dengan suara bergetar. Lyra terisak menangis di dada Leo.

Bunyi ambulance memecah kerumunan, Lyra mendongak dan membiarkan paramedis itu mengangkat Leo keatas tandu skop .
Saat didalam ambulance, tangan Lyra yang bergetar terus mengenggam tangan Leo seakan memberi kekuatan pada laki-laki dihadapannya.

***

“Lyra, Leo bagaimana nak?”
Lyra yang sedaritadi duduk dilorong depan ruang rawat Leo, mendongak mendengar asal suara. Didepannya sudah ada Alhena, Aster, Miranda dan Izar yang datang bersama dengan raut wajah cemas. Melihat itu Lyra kembali meneteskan air matanya kemudian menunduk.

“Maafin Lyra, Ma, Pa,” getir Lyra pada kedua orang tua Leo.

Alhena menarik Lyra masuk dalam pelukannya. Mendengar Lyra yang terisak dibahunya membuat air mata yang sedari tadi dia tahan terjatuh.

“Ini bukan salah kamu, Nak,” ucap Alhena menenangkan Lyra.

Dokter yang keluar dari ruangan Leo mengambil alih perhatian mereka semua. “Dok bagaimana keadaan anak saya?” tanya Izar.

“Anak bapak mengalami benturan yang hebat dibagian kepalanya, sehingga terdapat perdarahan berat dalam otak. Jadi saya sarankan pasien untuk segera di operasi,” jelas Dokter tersebut.

“Lakukan yang terbaik untuk anak saya, Dok.”

“Kalau begitu bapak bisa ikut saya untuk mengisi surat persetujuan.”
Izar mengikuti dokter tersebut. Pandangan Lyra seakan kosong setelah mendengar penjelasan dokter tadi. Ini semua karena dia.

“Leo kecelakaan karena aku,” gumam Lyra pelan.

Miranda melihat keadaan anak gadisnya yang kacau segera menghampirinya dan mengusap bahu Lyra. "Ini bukan salah kamu."

"Salah Lyra, Ma. Kalau aja Leo gak nolongin Lyra, kalau aja Lyra gak menghindar dari Leo, kalau aja Lyra gak bersikap kekanank—"

"Stop, sayang. Leo juga nolongin kamu karena dia sayang sama kamu. Jadi jangan menyalahkan diri kamu."

Lyra mendekap Miranda erat dan menumpahkan semua tangisannya di pelukan sang Mama.

💓💓

Segini dulu yaa untuk hari inii hehe. Kalau kependekan mohon di maafkan, kalau salah menaruh rasa mohon diterima saja🤭

YUANFEN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang