YUANFEN || Part 30

287 41 26
                                    

Selamat membaca, jangan lupa meninggalkan jejak💓

Setelah 3 tahun lamanya Lyra menjadi murid SMA Andromeda, kini saatnya dia melepas jabatan itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah 3 tahun lamanya Lyra menjadi murid SMA Andromeda, kini saatnya dia melepas jabatan itu. Beberapa waktu terakhir Lyra gunakan dengan menjalani ujian-ujian kelulusan. Di saat mempunyai waktu senggang, Lyra selalu menyempatkan diri berkunjung kerumah pribadi Leo sekedar menceritakan hari-harinya.

2 tahun setelah kepergian Leo, membuat Lyra dapat membenah kembali dirinya walau terkadang ada hari dimana dia kembali merindukan kehadiran laki-laki itu.

Lyra mengedarkan pandangannya diseisi gedung. Acara perpisahan yang sudah berjalan selama tiga jam itu sedikit membuat Lyra bosan. Hingga tibalah dia di ujung acara. Selanjutnya Lyra dan Lena berfoto untuk dijadikan kenang-kenangan, Lyra juga banyak berfoto dengan teman-teman lainnya.

“Huwaaa gak nyangka gue kita udah lulus!” heboh Lena yang memeluk Lyra erat.

“Lo nyekik gue gila.” Lyra bernafas lega saat berhasil melepaskan dirinya dari pelukan Lena.

Lena hanya terkikik melihat Lyra dan berlari mendekati orang tuanya. Lyra yang melihat tingkah girang sahabatnya itu hanya menggeleng-gelengkan kepalanya hingga sebuah usapan lembut di rambut Lyra membuat dia membalikkan badannya dan melihat Alhena yang tersenyum lembut.

“Kamu luar biasa,” ucap Alhena yang kemudian mendapat pelukan dari Lyra.

“Makasih Mama kedua aku,” balas Lyra dengan senang.

“Iya, sayang. Sama-sama.”

Lyra melepas pelukannya dan menatap Alhena dengan senyum yang tidak luntur dari wajahnya. “Sayang Mama Alhena."

Alhena tersenyum mendengar ucapan Lyra. Kemudian tangannya terulur mengelus sayang rambut gadis didepannya. Andai saja putra semata wayangnya masih hidup, mungkin saja dia juga berada disini bersama mereka.

“Khem Mama kandungnya gak mau dipeluk juga, nih?” sindir Miranda yang berada disamping Alhena. Lyra berbalik melihat Mamanya kemudian memeluknya.

“Makasih juga buat Mamaku tersayang yang udah menyempatkan hadir.”

“Mama juga mau ngucapin terimakasih sama kamu udah sampai disini. Selanjutnya berjuang lagi ya sayang,” jelas Miranda yang diangguki oleh Lyra. Lyra juga memeluk Izar papanya dan menyalimi tangan Aster. Dan sampailah dia dihadapan saudara tersayangnya.

“Selamat buat kakakku,” ucap Cyra memberikan buket bunga pada kakaknya.

Lyra mengambil buket bunga tersebut dan memeluk Cyra. Mereka berenam juga tidak lupa untuk berfoto bersama dihari kelulusan SMA Lyra.

Lyra memberi kode pada Cyra untuk memotretnya sendiri. Cyra memposisikan kameranya pada Lyra yang memegang buket bunga pemberiannya.

Lyra berpose dengan mendongakkan kepalanya melihat keatas. Dia mengingat ukuran tinggi badan Leo, dan seakan-akan sedang menatap Leo sambil tersenyum. Gadis itu berencana mengedit fotonya agar Leo berada disampingnya.

***

Setelah pulang dari acara kelulusan SMA-nya, Lyra berganti baju sebentar dirumahnya kemudian pamit untuk keluar lagi. Saat berada diangkutan umum, Lyra mendapatkan telfon dari kakak kelasnya, Aroon. Ya, laki-laki itu masih saja terus menghubungi Lyra.

“Halo kak?”

“Selamat banyak-banyak nih buat yang udah lulus.”

Lyra hanya tertawa sekilas, “Terimakasih kak.”

“Lagi kosongkan? Gue mau ngajak jalan.”

“Duh, maaf banget kak. Aku lagi ada urusan diluar, jadi kayaknya ga bisa deh.”

Terdapat keheningan dari seberang telfon hingga kemudian Aroon kembali berbicara. “Yaudah deh, kapan-kapan aja. Kabarin ya kalau senggang.”

“Iya kak.” Suara telfon terputus kembali membuat Lyra memasukkan ponselnya kedalam tas dan fokus melihat jalanan.

“Kiri, Pak,” ucap Lyra memberhentikan angkot.

Lyra turun dari angkot tidak lupa memberikan ongkos pada pak supir itu. Lyra juga membeli bungga yang dijual di pinggir jalan area pemakaman. Setelah membeli bunga, Lyra kembali berjalan memasuki area makam tersebut.

Lyra tersenyum saat tiba dihadapan nisan yang bertuliskan nama ‘Leo Alnilam’

“Hai, Leo. Gue datang lagi. Jangan bosen-bosen ya lo.  Awas aja,” ujar Lyra memposisikan dirinya duduk disamping makam Leo.

“Gue bawa bungga buat lo. Gue asal beli aja sih, gue juga gak tau ini namanya bunga apa,” jelas Lyra kemudian tertawa.

“Kita udah lulus, Leo. Selamat ya. Tadi Mama Alhena dan Papa Aster juga datang di acara kelulusan kita. Mama Alhena sama Papa Aster sehat-sehat kok. Gue beneran jagain mereka sesuai permintaan terakhir lo.”

Lyra kemudian tertawa dan menunduk. “Gue bodoh ya, Leo. Gue masih selalu nginget pas nyuruh lo tidur trus lo beneran tidur. Bahkan buat selamanya.”

Gadis itu menghela nafas kemudian mengusap nisan Leo.
“Gue juga udah ngebatasin buat gak makan ice cream terus. Soalnya udah gak ada lo yang jagain kalau gue sakit. Tapi kalau begadang buat nonton drakor masih sering. Soalnya kalau tidur cepet, gue biasa mimpiin lo.”

“Ohya, soal Luan sahabat lo yang aneh itu, dia udah punya pacar. Pernah kesini gak dia?” tanya Lyra seakan Leo benar-benar berada didepannya dan mendengarkannya.

“Pacar dia cantik sih, baik juga. Pacar Luan anak IPS, kayaknya lo belum kenal. Lo pasti penasaran juga kan tentang kak Aroon? Gue ceritain gak ya?” canda Lyra depan makam Leo.

“Kak Aroon sebenarnya udah nembak gue, tapi belum gue terima. Soalnya udah gak ada lo yang nyeleksi. Tapi sebelum itu gue juga udah tau lo bakal nyuruh gue buat nolak, kan?”

Lyra lagi-lagi menghela nafas mengingat saat Aroon menyatakan cintanya. Saat itu menjelang ujian sekolah, Aroon menyatakan cintanya di rooftop. Lyra sudah menolak Aroon dengan alasan ingin fokus ujian. Namun laki-laki itu masih saja selalu menghubungi Lyra.

Lyra terus saja menceritakan hari-harinya disamping makam Leo. Bagi Lyra, Leo pasti mendengarnya diatas sana. Bagi Lyra, Leo pasti selalu menjaga gadis itu dari jauh. Dan bagi Lyra, Leo tetap dan akan selalu menjadi laki-laki yang Lyra sayang setelah Izar, Papanya.

💓💓

Selamat tahun baruu. Selamat karena sudah menghabiskan akhir dari cerita inii <3

Sampai jumpa di karyaku yang selanjutnya. Terimakasih sudah sampai sejauh ini. Maaf jika terdapat kesalahan dalam tulisan dan sebagainya. Maaf jika endingnya tidak seperti yang kalian harapkan, karena apa yang diharapkan terkadang memang harus disimpan sebagai harapan saja.

Selalu ingat untuk tetap memberikan diri sendiri semangat dan kata kata yang positif. Kita semua hebat! <3

YUANFEN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang