YUANFEN || Part 28

153 43 3
                                    

Selamat membaca, jangan lupa meninggalkan jejak💓

Beberapa hari setelah Leo sadar, Lyra terus datang mengunjungi laki-laki itu dengan makanan yang tidak pernah absen dibawanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beberapa hari setelah Leo sadar, Lyra terus datang mengunjungi laki-laki itu dengan makanan yang tidak pernah absen dibawanya. Leo mengatakan kalau dia tidak begitu menyukai makanan rumah sakit sehingga tidak menghabiskan porsi makannya. Itulah mengapa Lyra selalu insiatif untuk membawa hasil masakannya yang tentunya bisa dimakan oleh Leo.

Mengenai pelaku dari penabrakan tempo hari, Lyra dan Leo sudah mengetahuinya. Alhena memberitahukan pada Leo dan Lyra bahwa pelaku tersebut merupakan pacar Leo. Lebih tepatnya mantan pacar Leo, Helen. Saat di persidangan, Alhena juga sempat terkejut dengan pelaku penabrakan itu. Dan dari keputusan hakim dan persetujuan orang tua Leo, Helen dikenakan sanksi yaitu pidana paling lama lima tahun dan denda sebanyak sepuluh juta rupiah.

“Gue masih gak nyangka yang nabrak gue Helen,” gumam Lyra yang duduk di brankar samping Leo.

“Hem. Ternyata ada yang lebih mak lampir dibanding lo,” ujar Leo yang kemudian mendapat cubitan diperutnya dari Lyra.

Leo meringis dan memegang kepalanya membuat kening Lyra mengerut. “Perasaan yang gue cubit perut lo deh.”

Leo terdiam mencoba menetralisir rasa sakit dikepalanya yang terus berdenyut. Lyra yang melihat itu langsung saja berdiri dan ikut memegang kepala Leo dengan wajah cemasnya.

“Eh lo kenapa? Sakit banget? Lo gak lagi becanda, kan?” tanya Lyra cemas. Baru saja Lyra ingin memencet bel samping Leo agar perawat datang untuk memeriksa, namun Leo segera menahan tangan Lyra.

“Ga usah dipanggil. Cuma sakit dikit doang,” ujar Leo yang sebenarnya merasa sakit yang luar biasa dikepalanya.

“Sini.” Leo membuka kedua tangannya bermaksud menyuruh Lyra masuk dipelukannya. Lyra mendekati Leo dan memeluk  laki-laki itu. Hangat. Lyra selalu merasa hangat berada dipelukan Leo

Posisi mereka sekarang sedang berbaring bersama di ranjang rawat Leo dengan Leo yang memeluk Lyra erat.

“Gue beruntung punya lo,” ujar Leo tiba-tiba sehingga membuat Lyra mendongak menatapnya.

“Lo lagi confess nih? Apa gimana?” canda Lyra.

“Lo, Mama dan Papa berasa hadiah luar biasa yang udah Tuhan berikan ke gue.”

Lyra terdiam mendengarkan Leo. Gadis itu menelusupkan wajahnya kedada bidang Leo dan mempererat pelukannya di pinggang Leo.

“Gue titip Mama dan Papa, Ra.”
Ucapan Leo yang terakhir membuat Lyra sontak mendongakkan kepalanya kembali. Dia menatap Leo yang juga menatapnya teduh.

“Maksud lo apasih? Tidur deh, istirahat. Gak usah ngelantur,” suruh Lyra pada Leo yang sedaritadi mengucapkan kalimat yang membuat Lyra kembali berpikir berlebihan. Bahkan perasaan gadis itu menjadi tidak enak karena Leo.

YUANFEN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang