Selamat membaca, jangan lupa meninggalkan jejak💓
“Leo! Fotoin aku dong!” seru Helen dan berpose menjadikan bianglala menjadi latar belakangnya.
Leo mengeluarkan handponenya dan memotret Helen. Saat selesai mengambil berbagai pose, Helen mendekati Leo dan menarik Leo untuk mencoba wahana permainan. Mereka baru sampai satu jam lalu, namun belum mencoba satupun wahana dikarenakan asik berfoto. Lebih tepatnya Helen yang berfoto disetiap sudut wahana bermain.
Mereka berdua memesan tiket untuk naik roller coaster. Saat sedang menunggu tiket, Leo memainkan ponselnya dan mengecek aplikasi hijau tempat mengirim pesan. Dia mengira ada chat masuk dari Lyra.
Leo memicingkan matanya saat melihat lingkaran hijau yang memutari profil Lyra. Dia membuka postingan Lyra dan melihat foto Lyra sedang berada di Cafe.***
“Cantik,” puji Aroon saat selesai memotret Lyra. Gadis itu hanya terkekeh dan mengucapkan terimakasih.
Dering telfon Lyra mengalihkan perhatian kedua orang itu. Lyra melihat nama dari penelpon “Singga Galak” nama yang tertera disana adalah Leo.
Lyra melihat Aroon guna meminta izin untuk mengangkat telfonnya, dan Aroon hanya mengangguk mengizinkan.
“Hal—“
“Dimana?”
“Lagi diluar. Kenap—“
“Dimana Lyra?”
Suara Leo diseberang sana seakan marah padanya hingga membuat Lyra terdiam bingung. Suara decakan terdengar diseberang telfon menyadarkan Lyra.
“Cafe Gwenla,” ucap Lyra kemudian Leo memutuskan panggilannya. Lyra menatap ponselnya heran.
“Kenapa?” tanya Aroon menyadari ekspresi gadis itu.
Lyra menggeleng lalu tersenyum dan kembali menyantap hidangan didepannya. “Gapapa.”
Aroon dan Lyra banyak membahas hal yang menyenangkan. Lyra selalu menjawab dengan senang karena yang ditanyakan Aroon selalu mengenai tentang kesukaan Lyra, seperti bagaimana awal mula dia menyukai kpop, drakor favorite Lyra, makanan kesukaan Lyra, hingga genre novel kesukaan Lyra.
“Jadi kamu kalau mau baca buku liat covernya dulu?”
“Iya kak, kalau covernya menarik ya aku baca,” jawab Lyra dengan tertawa.
“Tapi don’t look at the cover, kan?”
Lyra terkekeh, “Iya kak, tapi susah.”
Aroon tertawa menanggapi Lyra. Dari percakapan-percakapannya dengan Lyra, Aroon bisa menyimpulkan kalau gadis ini menarik, lucu dan menggemaskan. Lyra juga merupakan orang yang seru, dan ternyata sedikit cerewet.
KAMU SEDANG MEMBACA
YUANFEN (END)
Ficção AdolescenteCerita ini mungkin terbilang "klasik" namun didalamnya penuh dengan banyak makna. Orang bilang, pertemanan antara laki-laki dan perempuan itu mustahil. Disinilah Lyra dan Leo yang terjebak dalam kisah umum persahabatan. Silahkan bergabung kedalam c...