YUANFEN || Part 14

168 76 11
                                    

Selamat membaca, jangan lupa meninggalkan jejak💓

Selamat membaca, jangan lupa meninggalkan jejak💓

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam ini Lyra tidak ada jadwal menonton drakor. Gadis itu hanya berbaring dikasurnya sambil membaca novel. Ia merasa terganggu saat ponselnya berbunyi.

Lyra mengerutkan keningnya saat melihat nomor tidak dikenal yang menelponnya. Tanpa menjawab panggilan si penelpon, gadis itu kembali memfokuskan dirinya pada bacaannya.

“Siapa, sih? Ganggu aja,” gumam Lyra saat orang yang entah siapa itu kembali menelpon. Gadis itu menekan tombol hijau dan mendekatkan ponselnya pada telinganya.

“Siapa?”

“Oh? Belum simpan nomor gue ternyata,” ujar seseorang diseberang telpon. Lyra mengerutkan kening saat suara penelpon tidak asing.

“Maaf? Tapi ini siapa?”

“Gue Aroon. Save nomor gue nanti.”

“O-oh ... iya, kak. Ada apa?”

“Jalan yuk.”

“Aduh gimana ya, kak. Tapi aku lagi baca novel.” Lyra mengigit bibir bawahnya, ia menjadi tidak enak saat menolak ajakan kakak kelasnya itu.

“Oh yaudah deh gapapa. Kapan-kapan bisa, kan?”

“Iya, kak.”

“Gue tutup, ya. Jangan membaca terus, jangan lupa tidur,” ucap Aroon diseberang telfon.

“Iya, kak.” Lyra memencet tombol merah mengakhiri panggilan telfon.

“Liatin ponsel mulu, kayak ada pacar aja,” sindir Leo yang entah sejak kapan sudah berada dikamarnya.

“Kek setan aja lo langsung muncul,” cetus Lyra kemudian menyimpan ponselnya diatas nakas samping tempat tidur.

“Tumben gak nonton drakor.”

“Gue gak nonton drakor lo bilang tumben, nanti gue nonton lo bilang  drakor terus. Hilih kek mulut netijen aja lo.”

“Kek emak-emak aja lo, ngomel terus.”

“Lo kalau mau ribut tunda aja deh, gue lagi mau membaca,” ketus Lyra menatap jengkel pada Leo yang kini duduk dihadapannya.

“Tadi kak Aroon nelfon gue,” sahut Lyra dengan pandangan yang terfokus pada novel digenggamannya.
Leo mengangkat sebelah alisnya bingung. Laki-laki itu kemudian berpindah duduk di samping Lyra.

“Ngomong apa dia?”

“Ngajak jalan. Tapi gue bilang gue gak bisa, soalnya lagi mau membaca,” jawab Lyra seadanya.

“Bagus. Gak usah lo terima ajakan dia,” ucap Leo sambil mengacak rambut gadis disampingnya.

“Gue bingung deh. Kenapa sih lo kayak benci banget sama kak Aroon? Setau gue kak Aroon baik kok.”

YUANFEN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang