Selamat membaca, jangan lupa meninggalkan jejak💓
Hari ini Lyra sedang duduk di teras rumahnya sambil mengunyah cemilan. Pandangannya hanya terfokus pada satu arah, melihat kerikil – kerikil yang berada didepannya.
Lyra sedang tidak ada jadwal, drakor favoritnya belum tayang, novel – novelnya juga sudah habis terbaca, sekolah? Hari ini hari minggu, jadi dia libur. Leo? entahlah laki-laki itu dimana. Sedari tadi, Lyra memang menunggu Leo untuk mengganggunya. Setidaknya Lyra tidak begitu kurang kerjaan.
“Kak.” Panggilan Cyra menyadarkan lamunan Lyra.
Lyra melihat tampilan Cyra. Celana jeans dengan hoodie putih dan shoulder bag yang dipakainya sudah dapat disimpulkan bahwa adiknya itu ingin keluar entah kemana.
“Mau kemana?” tanya Lyra.
“Mau ke mall sama temen-temen Cyra. Mau ikut ga?”
Lyra menyipitkan matanya sambil berpikir. Kalau dia ikut, pasti dia akan di repotkan oleh para bocil – bocil seperti adiknya. Tidak tidak! Dia tidak mau ikut.
“Ga deh. Udah izin sama mama?”
“Sudah dong.”
“Sama papa?”
“Udah juga kakakku sayang.”
“Di izinin?” tanya Lyra lagi memastikan. Pasalnya meminta izin keluar ke papanya sangat sulit. Izar terbilang protektif pada kedua putrinya. Tapi melihat anggukan Cyra membuat Lyra mengedikkan bahunya dan membiarkan Cyra pergi.
Lyra menghela nafas. Kalau seperti ini, kejonesan Lyra malah makin nampak. Kenapa saat ia sedang bosan dan tidak melakukan apa-apa malah tidak ada yang mengajaknya jalan. Giliran dia sudah sibuk dengan dunia kehaluannya malah ada yang mengajak.
Lyra melirik ponselnya yang tergeletak di atas meja. Bahkan ponsel itu seperti menyesuaikan kondisi Lyra. Sepi sekali.
Lyra mengambil ponsel tersebut dan memeriksa aplikasi hijau yang bergambar telpon itu. Tidak ada satupun chat yang masuk.
“Ini kuota gue habis atau emang ga ada yang ngechat ya?” gumam Lyra pada dirinya sendiri. Sebuah ide seketika terlintas dipikiran Lyra. Kenapa dia tidak menelpon Leo saja dan menyuruh laki-laki itu kerumahnya?
Nomor yang Anda tuju sedang tidak dapat menerima panggilan-
“Loh? Ck. Nyebelin banget sih.”
Lyra menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi dan memilih membuka instagram untuk mengalihkan kebosanannya. Namun ada yang membuat Lyra mengernyitkan dahinya. Postingan Leo yang berada di cafe bersama seorang gadis.
Lyra sedikit mendekatkan ponsel tersebut ke wajahnya untuk melihat siapa gadis yang bersama Leo. Karena dalam postingan Leo gadis tersebut menutup wajahnya dengan segelas jus jeruk.
KAMU SEDANG MEMBACA
YUANFEN (END)
Teen FictionCerita ini mungkin terbilang "klasik" namun didalamnya penuh dengan banyak makna. Orang bilang, pertemanan antara laki-laki dan perempuan itu mustahil. Disinilah Lyra dan Leo yang terjebak dalam kisah umum persahabatan. Silahkan bergabung kedalam c...