Cerita

357 49 1
                                    

Mengingatkan kembali bahwa ini hanya cerita fiksi hasil karangan saya sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata dari setiap tokoh yang ada dalam cerita.

Jadilah pembaca yang bijak !!
Selamat Membaca♡













"Boleh numpang duduk?"

Doyoung ngedongak, mulutnya masih penuh sama makanan yang belum ke kunyah.

"Oh boleh kok, duduk aja kak"

Sosok di depannya ngangguk, terus narik kursi dan duduk.

"Baru makan malem?"

Doyoung ngangguk, "baru selesai soalnya, kakak udah makan malem?"

"Udah, abisin dulu aja"

Doyoung ngangguk, emang makanannya tinggal sedikit kok. Jadinya gak lama, Doyoung selesai ngunyah.

"Sampe jam berapa hari ini?"

Doyoung nutup botol minumnya, "bentar lagi kayaknya" jawab dia sambil beresin kotak bekalnya

"Oh, gimana hari ini?"

Doyoung senyum, "rame banget, tapi yah seneng juga"

"Seneng?"

"Heem, soalnya makin sini jadi makin banyak orangtua yang sadar sama pentingnya imunisasi buat bayi" jawab Doyoung

"Syukurlah, biar makin ngejamin kesehatan si anak juga"

"Iya, mengurangi beban kehidupan si anak dimasa depan"

Sosok yang lebih tinggi itu tertawa sembari menggelengkan kepalanya, sampe bikin Doyoung bingung sendiri.

"Kok ketawa?"

"Lucu aja, kamu sama kesehatan anak orang lain sebegitu ketatnya, gimana kalo punya anak sendiri?"

"Aku kan Dokter kak, udah tugas ku lah. Lagian, sebelum punya anakpun aku emang udah ketat soal kesehatan di keluarga"

"Hmm... Enak dong"

"Enak?"

"Ya maksudnya enak, ada yang merhatiin terus"

Doyoung ngangguk aja, dia masih punya beberapa waktu buat istirahat.

"Mau keluar kantin bareng?"

"Oh, boleh"

Keduanya jalan beriringan, Doyoung biasa menghabiskan waktu istirahat nya di ruang ganti Dokter. Kayak kamar gitu, satu kamarnya dipake beberapa Dokter yang seangkatan Doyoung.

"Malam Dok" sapa beberapa perawat

Mereka senyum barengan, "malam" balas keduanya serentak

"Udah pada mau pulang deh kayaknya" gumam Doyoung

"Mau pulang bareng?"

"Eh?" Doyoung noleh, natap Dokter disebelahnya

"Kalo mau, saya tungguin"

"Emang kakak udah jam nya pulang?"

"Iya"

"Dari kapan?"

HIGANBANA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang