Pulang

252 41 3
                                    

Mengingatkan kembali bahwa ini hanya cerita fiksi hasil karangan saya sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata dari setiap tokoh yang ada dalam cerita.

Jadilah pembaca yang bijak !!
Selamat Membaca♡












Cklek

Junkyu menatap perawat yang keluar dari ruang rawat papanya, terus mendekati orang itu.

"Maaf sus, ada apa yah?"

"Saya hanya memeriksa kadar dari obat dalam infusan"

"Oh, makasih sus"

"Iya pak, permisi"

Junkyu cuma ngangguk, terus ngebiarin perawat itu pergi. Dia buka pintu, lalu masuk kedalam ruang rawat papanya.

Di atas ranjang rumah sakit, papa Kim masih tidur. Kayaknya, efek obat juga.

"Cepet sehat pa" gumam Junkyu, dia benerin selimut papa Kim sebelum duduk di sofa yang ada dalam ruang rawat

Cklek

Junkyu noleh, natap adeknya yang baru datang.

"Gimana papa kak?"

"Masih tidur, efek obat kayaknya" Doyoung cuma ngangguk sambil ngeliatin papanya, "oh iya, barusan ada suster yang periksa lagi kesini"

Doyoung natap kakaknya bingung, "periksa apa?"

"Katanya kadar obat di infusan"

Doyoung diam, karena setahu dia pas ganti kantong infus tuh, papanya udah gak nerima suntikan obat apapun lagi.

"Emang papa nerima obat lewat infus lagi?"

"Gak tahu sih, yang jaga malem sampe pagi kan mama"

Ya Doyoung curiga, tapi dia juga gak bisa buat langsung nuduh tanpa bukti, apalagi mamanya gak bisa ditanya sekarang.

"Yaudalah, pasti mama lupa buat bilang ke kita" Junkyu nyoba berpositif thinking

Akhirnya Doyoung ikutan berpikir baik aja, lagian ini semua juga demi kebaikan papa mereka.

Setelah membiarkan adiknya duduk, Junkyu langsung taro hapenya di atas meja.

"Doy"

"Em?"

"Sebenernya, papa sakit apa sih?"

"Kan kata Dokter nya, belum ada diagnosa pasti dan semua ini masih praduga"

"Emang praduga nya sakit apa?"

"Masalah lambung akut, tapi--"

Junkyu natap adeknya, "tapi apa?"

"Separah apapun penyakit, gak mungkin sampe muntah ngeluarin paku kan kak?"

Junkyu gak langsung jawab, dia hanya menghela nafas panjang.

"Gak ada yang gak mungkin di dunia ini Doy"

HIGANBANA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang