Kenyataan

241 42 3
                                    

Mengingatkan kembali bahwa ini hanya cerita fiksi hasil karangan saya sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata dari setiap tokoh yang ada dalam cerita.

Jadilah pembaca yang bijak !!
Selamat Membaca♡














⚠️Warning!!! Di chapter ini ada adegan bundir yang sedikit sadis, jadi tolong dibaca dalam kondisi sadar dan tenang yah. Adegan di dalam cerita hanya fiksi, jadi lah pembaca yang cermat dan bijak yah teman-teman!

Tidak untuk ditiru yah kesayangan...












Nyatanya kondisi papa Kim jauh lebih buruk, kesehatan nya sudah banyak dibantu oleh obat-obatan.

Bahkan papa Kim juga berubah jauh, berat badan yang turun drastis dan warna kulit berubah kusam.

Kalo gak inget apa yang mereka alami, Doyoung pasti akan menganggap ini hal langka. Tapi sayangnya, dia lebih percaya dengan kejahatan yang tak terlihat.

Walaupun papa Kim masih dirawat intensif, tapi dia selalu minta kedua anaknya datang. Mulai dari menanyakan kabar, dan berbicara banyak hal lainnya.

Seperti hari ini, tepat seminggu setelah kepergian mama Kim, mereka kembali kumpul.

"Keadaan papa gimana?"

Papa Kim senyum, walaupun ada selang oksigen yang menghalangi.

"Udah baik dong" jawabnya yakin

"Kalo gitu, kita makan duluuu" seru Doyoung ceria

Ketiganya memang makan siang di kamar rawat sang papa, sudah terbiasa seperti ini.

"Kalian juga makan?" Tanya papa Kim

"Iya dong, harus makan yang enak-enak" jawab Junkyu

Karena alasan kesehatan yang menurun terus, membuat papa Kim punya banyak larangan dalam makanan.

Tapi sesekali sering Doyoung abaikan, karena dia takut jika kemauan papanya tidak terpenuhi.

"Kali ini, kalian beli apa?" Tanya papa Kim dengan raut antusias nya

"Kesukaan papa"

"Waduh, kesukaan papa banyak nih"

"Ayo tebak dong!" Tantang Junkyu

Papa Kim menurut, dia pasang raut berpikir sembari menggumam kan setiap menu yang terlintas dikepalanya.

"Tamusu?"

"Bukann"

Doyoung cuma diem, dia masih nyoba nyiapin obat buat papanya minum setelah makan nanti.

"Emm... Paru?"

"Udah deket tuh, lebih atas lagi" Junkyu ngasih petunjuk, sedangkan Doyoung terkekeh

"Emang ada menu mata di nasi padang?"

"Gak tau, soalnya gak beli itu"

HIGANBANA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang