16 ✨

22.1K 763 3
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuu

اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ🕊️🌹

───◆──┈••✾•◆❀◆•✾••┈──◆───

{ Happy Reading }🕊️

Allah selalu memaafkan apa yang kita perbuat selama ini.lantas kenapa kamu masih sering melanggar larangan Allah hanya untuk menuruti nafsumu?

- Tulisan Manusia 🥀

Setelah kejadian kemarin, Mayra belum ke ndalem lagi. Kemarin mbk Nana mengantarkan titipan dari Orang tua nya Mayra sambil memberitahu kalau Mayra diminta untuk ke ndalem. Mayra tidak datang kesana, dia memilih untuk menyendiri.

Ning Nadia mengetahui soal itu, dia sudah tau dari awal saat mereka menikah. Sementara Ais dan Fahza, mereka tidak ada yang tau. Mayra melarang Ning Nadia untuk memberitahu Ais dan Fahza.

Saat ini Mayra sedang mempelajari kitabnya di taman pesantren, dia duduk di gazebo yang biasa dia tempati. Mayra sendirian karena ingin menyendiri.

Saat tengah fokus pada kitabnya, ada seseorang yang menghampiri nya.

"Assalamualaikum"

Mayra menoleh lalu memalingkan wajahnya "Wa'alaikumsalam"jawabnya tanpa menatap orang yang mengucapkan salam.

"Boleh saya duduk?"tanyanya.

"Silahkan"

Orang itu duduk di gazebo itu. Jarak mereka sangat jauh.

"Kamu marah soal kejadian kemarin?"tanya nya.

Mayra hanya diam saja tanpa menjawab "saya bertanya dan tugasmu menjawab"

Mayra menggelengkan kepalanya "tidak"

"Lalu kenapa kemarin saat Ummi memanggil mu kamu tidak datang?"

"Sedang ada urusan"

Orang itu menaikan sebelah alisnya"urusan?"

"Saya lihat kamu ada disini kemarin, itu urusan?. Urusan apa kamu ada di taman sendirian?"tanyanya dengan penuh penekanan.

Mayra menghela nafasnya. Dia menutup kitabnya dan membereskannya "maaf Gus, tolong jangan nggangguin aku. Aku pergi dulu Assalamualaikum"

Gus Rahsya menatap punggungnya Mayra yang mulai menjauh lalu menjawab salamnya "Wa'alaikumsalam"

"Soal apa, soal pernikahannya dengan Gus Rahsya?"

"Iya, sudah 3 tahun kita merahasiakan semuanya kan"

Mayra berjalan menuju asrama. Dia mengingat kembali Ayahnya berbicara hal itu dengan Kyai Hilmi. Air matanya terjatuh, tapi dengan cepat dia menyekanya karena tidak mau ada orang yang melihatnya menangis.

CINTA SEJATI SANG GUS?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang