33 ✨

19K 559 3
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuu

اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ🕊️🌹

───◆──┈••✾•◆❀◆•✾••┈──◆───

{ Happy Reading }🕊️

Orang yang faham agama bukan berarti tidak bisa melakukan dosa karena mereka juga hanya seorang manusia biasa dan manusia biasa adalah incaran para syaiton untuk mengajak berbuat dosa.

~ Natasya Al-Mayra

💌💌💌

Pesantren yang biasanya ramai karena para santri yang melakukan aktifitas kini di buat ramai karena Ning Nadia yang berjalan bersama dengan Gus Azra.

Para santri ber antusias melihat bagaimana Ning Nadia berinteraksi dengan Gus Azra. Semuanya mengintip lewat jendela asrama mereka dan bahkan ada yang melihat secara terang terangan. Dan tak jarang juga yang menyapa tetapi mereka tidak ada yang mengetahui apakah Ning Nadia menerimanya ataukah tidak dan itu masih menjadi rahasia.

Tetapi di sisi lain sedari tadi dua manusia yang baru saja terikat itu diam saja. Tidak ada yang memulai pembicaraan. Hanya ada keheningan selama mereka berjalan.

"Ning"sapa ustadz Alfian.Ning Nadia mendongak dan mengangguk "iya ustadz"

Gus Azra yang melihatnya hanya diam saja. Mereka kembali berjalan "ekhem"

Ning Nadia menoleh saat Gus Azra berdehem. Tapi hanya sebentar, Ning Nadia kembali menatap lurus kedepan.

"Bagaimana sekolah kamu Ning?"Ning Nadia kaget karena tiba tiba Gus Azra bertanya padanya.

"Alhamdulillah lancar Gus"Gus Azra mengangguk anggukkan kepalanya.

"Lalu apa kuliahnya Gus Azra sudah selesai?"tanya Ning Nadia dengan perasaan gugup.

"Alhamdulillah kuliah saya telah selesai sampai disini Ning"

"Apa Gus Azra tidak mau melanjutkan S2?"

Gus Azra menggeleng "tidak. Karena sekarang saya mau menetap di Indonesia dan mengajar di pesantren Abi saya sendiri. Lagi pula sebentar lagi kamu lulus bukan?"Ning Nadia mengangguk"tidak mungkin mengundur pernikahannya hanya untuk menunggu saya"

Ning Nadia tersenyum tipis. Dia mengajak Gus Azra untuk duduk di gazebo yang ada di dekat danau pesantren. Suasananya sejuk dan sangat mendukung.

Kini ada hal yang ingin Ning Nadia tanyakan pada calon suaminya itu "Apa boleh saya bertanya?"

"Boleh"

"Apa benar Gus Azra mencintai saya?, ataukah itu hanya alasan agar keluarga saya bisa menerima dan merestuinya?"

Gus Azra menyunggingkan senyumnya"Kalau untuk itu In Syaa Allah saya tidak seperti itu Ning. Saya benar benar mencintai Ning Nadia dari dulu kita bertemu. Semenjak itu saya tidak pernah melirik perempuan lain dan selalu ingin tau tentang Ning Nadia"

CINTA SEJATI SANG GUS?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang