40✨

23.7K 754 4
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuu

اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ🕊️🌹

───◆──┈••✾•◆❀◆•✾••┈──◆───

{ Happy Reading }🕊️

Perempuan itu loh mulia dan saking mulianya, perempuan merasa tidak pernah merasa salah

~ Natasya Al-Mayra

Pagi ini, Gus Rahsya yang menyiapkan sarapan. Usai sholat subuh tadi Mayra tertidur lagi dan Gus Rahsya tidak membangunkannya. Hari ini Gus Rahsya mengizinkan Mayra untuk tidak masuk sekolah terlebih dahulu karena mengingat kakinya Mayra yang masih sakit dan juga Mayra yang masih terus diam saja.

Gus Rahsya membuat nasi goreng untuk sarapan pagi ini. Jam sudah menunjukkan pukul 07:30. Sudah lumayan siang.

Setelah nasi goreng siap, Gus Rahsya menatanya di meja makan. Dia menyiapkan satu piring nasi goreng untuk Mayra. Namun saat hendak membawanya kekamar, Mayra lebih dulu turun.

"Maaf Gus aku ketiduran tadi"ucap Mayra merasa bersalah.

Gus Rahsya mengangguk "tidak papa. Ayo sarapan"Gus Rahsya menghampiri Mayra yang masih didekat tangga.

"Kaki kamu masih sakit?"Mayra mengangguk "sedikit"

Gus Rahsya membantu Mayra berjalan yang masih tertatih. Mayra duduk di kursi yang biasa dia tempati begitu juga Gus Rahsya "saya sudah siapkan nasi goreng kesukaan kamu"Mayra menatap Gus Rahsya.

"Kok-"

"Makan dulu"Mayra melihat nasi goreng yang Gus Rahsya siapkan untuknya.

Melihat Mayra yang hanya diam saja, Gus Rahsya kemudian bertanya"mau saya suapin?"Mayra menoleh.

"Ha?"

"Mau saya suapin?"tidak ada angin tidak ada hujan, tiba tiba Gus Rahsya mau menyuapi dirinya?, ada apa ini. Pikir Mayra.

"Ra.."Mayra tersentak.

"Eh"

"Mau saya suapin?"Mayra menggelengkan kepalanya.

"A-aku bisa sendiri"jawab Mayra.

"Baiklah kalau begitu"Gus Rahsya mengambil air untuk Mayra dan menaruh jus mangga buatannya di samping air putih.

"Kenapa sikapnya Gus Rahsya berubah?, apa dia udah mulai bisa menerima aku?"

"Ah tidak mungkin, mungkin aja dia emang kasihan karena tadi malam aku di kunci di gudang"

Mayra terus saja berpikir seraya mengunyah makanannya. Sampai akhirnya Gus Rahsya bertanya "enak?"Mayra menoleh.

"Bagaimana enak?"Mayra menganggukkan kepalanya.

CINTA SEJATI SANG GUS?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang