44 ✨

32.7K 904 23
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuu

اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ🕊️🌹

───◆──┈••✾•◆❀◆•✾••┈──◆───

{ Happy Reading }🕊️

Sholat itu perlu di perhatikan bukan cuma pacar HARAM mu yang belum tentu itu jodohmu yang di perhatikan.

~ Rayyan Farahsya

Baru aja up udah minta up lagi padahal belum nulis lagi 😭

Tapi yaudah lah ya nggak papa saya up satu bab dari pada nungguin lama. Lain kali saya atur aja deh jadwal up nya:)





Suasana di pagi hari yang cerah membuat para santri tidak patah semangat dalam melakukan kegiatannya. Dalam kondisi apapun mereka tetap berusaha untuk bisa mengikuti kegiatan pesantren yang di adakan pagi ini. Yaitu bekerja bakti dan berbagi di lingkungan sekitar pesantren. Mereka membantu para warga bekerja bakti dan membagi bagikan nasi kotak untuk para warga.

Tidak semuanya ikut. Para pengurus hanya mengambil beberapa santri saja sementara yang lainnya tetap di pesantren.

"Ih seneng deh akhirnya bisa ke kebun teh lagi"ujar Ais merasa senang.

Kini Ais, Fahza, Ning Nadia dan juga Mayra menuju ke kebun teh milik pesantren. Mereka di tugaskan oleh pengurus untuk membagikan nasi kotak untuk para pekerja yang ada di kebun teh milik pesantren.

"Iya udah lama nggak kesana"sahut Ning Nadia.

"Kebun teh. Dulu kita pertama kali ketemu waktu di kebun teh, ya nggak sih"ujar Fahza mengingat bagaimana dulunya mereka bertemu waktu pertama kali sampai akhirnya menjadi sahabat.

Mereka bertiga yang mendengarnya menjadi dejavu pada masa masa itu. Masa dimana mereka masih menjadi santri baru dan belum saling mengenal satu sama lain.

*Flashback on

Bu Nyai mengajak santrinya untuk mengunjungi kebun teh yang tak jauh dari pemukiman warga. Meskipun pesantren tepat di pinggir jalan raya, tetapi tempatnya juga tidak jauh dari pemukiman warga. Mereka bisa lewat samping pesantren untuk menuju ke pemukiman warga.

Banyak sekali sawah sawah dan juga kebun yang luas indah dan terjaga. Para warga disana sangat suka menanam padi dan juga teh atau jagung. Pesantren juga memiliki kebun teh yang berada di dekat pemukiman warga.

Dimana banyak santri baru yang barusaja beberapa hari di pesantren, Bu Nyai mengusulkan pada para Ustadzah untuk mengajak mereka berkeliling di sekitar pemukiman warga sambil melihat kebun teh milik pesantren.

Ada sekitar 125 Santriwati yang ikut selebihnya tetap berada di pesantren karena masih banyak kegiatan. Bu Nyai hanya mengajak para santriwati karena tidak mau terjadi kerumunan antara para santriwan dan juga santriwati nantinya.

CINTA SEJATI SANG GUS?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang