13

4K 380 17
                                    

'Kau memang peka Halilintar'


Bukan.. Bukan Halilintar yang peka.





..
.
...
.
....
..
.



"Turunkan pedang mu Hali!!"

"Kak Hali ada apa?!"

"Kak?"

Seolah tidak terpengaruh oleh semua suara adik dan Kaptennya, Halilintar terus menatap Kira'na tajam. Dia tidak suka, aura listrik mereka bertabrakan. Elemen Kira'na tidak murni elemen petir dan hal itu membuat Halilintar dapat merasakan aura yang cukup menekannya.

"Kau bukan Putri Kira'na!"

Kira'na tertawa sinis, menatap ujung pedang merah dan tajam di depan wajahnya. Menggeser bilah pedang itu kesamping dan mendekati Gempa.

Halilintar was-was, dia melirik Taufan cepat. Dan anak itu faham hingga menghalangi Kira'na untuk mendekati adiknya.

"Kau juga tidak percaya pada ku? Bahkan ini untuk menyelamatkan kakak mu itu??" Kira'na berucap dingin, mata merahnya menusuk manik Sapphire Taufan.

"Kira.. " Kaizo mengalihkan atensi Kira'na dari Taufan.

"Apa yang terjadi pada mu?? Kau tidak seperti Kira'na yang ku kenal!!"

Kaizo baru sadar, sosok di depannya jelas berbeda dari Kira'na yang ia kenal. Kenapa dia tidak sadar, apakah sesuatu mempengaruhinya sejak tadi?!!

"Aku Kira'na, Kai. Apakah kau melupakan teman kecil mu??!"

Kira'na menggertak, tekanan hawa petir kian memberat. Membuat mereka yang lemah semakin terasa terhimpit.

"Hentikan! Kau membuat Adik-adik ku celaka!" Tanpa sadar aura milik Halilintar juga keluar.

Tapi bedanya, milik Halilintar tidak menekan. Justru mempertahankan teritori sehingga aura miliknya dan Kira'na bentrok menghasilkan percikan kilat merah dan orange.

"Thorn?! Solar!?"

Blaze yang sadar segera mendorong kedua adiknya untuk mendekat ke Halilintar. Sedangkan Ice, karena dia sudah mendapatkan sedikit elemen petir dari kakaknya, tekanan seperti ini tidak terlalu membebaninya. Sebaliknya kekhawatiran nya terhadap dua bungsu membuncah, Thorn dan Solar kesulitan bernafas.

"Hentikan!"

"Hentikan ku bilang!!"

Geram Halilintar, dia tidak bisa mengeluarkan seluruh tenaganya untuk mendoromg Kira'na menjauh dari tempat ini. Tapi dia juga tidak bisa membiarkan aura ini menekan adik-adiknya.

Kaizo yang faham kondisi semakin tidak kondusif, berinisiatif untuk mencegah hal yang tidak di inginkan datang. Dia maju, tapi anehnya.. Sedetik kemudian dia berpindah tempat tanpa sadar di mana.

"Kapten!?"

Kaizo mengerjap cepat, kenapa? Apa? Dia bisa melihat Blaze, Solar, Thorn, Taufan di sekitarnya. Tapi ini dimana???

"Huh?! Elemen lemah yang dia kirim ke sini??" Tiba-tiba terdengar suara dari depan.

Blaze tersentak, dia paling sensitif jika di bilang lemah. Dia tidak lemah!

"Ice.. Kak Gempa.. Kak Hali dimana??" Blaze menatap Taufan yang mematung. Kakinya membawa tubuhnya mendekat dengan kakak biru nya itu dan mengguncang tubuh Taufan pelan.

"Kak!"

Taufan kembali, dia cukup kaget karena sebelun mereka berpindah dia sempat melihat Kira'na menarik Gempa dari sebalik tubuhnya dengan kecepatan tinggi dan... Dia tidak tau apa yang terjadi setelah nya karena mereka berpindah di sini.

Brothers (BoBoiBoy Elemental) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang