.
.
.Salah satu dari tujuh orang itu bangun, memperhatikan sekeliling sejenak sambil mengucek mata. Pandangannya beralih melihat jam, masi jam 12 malam.. Dia haus.
Gempa berusaha melepaskan tangan Thorn dari pinggangnya dan mencoba turun dari kasur, ketujuhnya sepakat untuk tidur di kamar trio sulung malam ini. Dan yang mendapat kesempatan tidur di ranjang Halilintar adalah Blaze dan Ice, sedangkan Solar tidur dengan Taufan.
Dua temperatur itu terlihat memeluk Halilintar erat, Bahkan Halilintar terlihat tidak nyaman di tidurnya. Tapi Gempa tidak bisa berbuat lebih, dia lebih tidak ingin mengganggu tidur Halilintar.
Maka dari itu dia langsung keluar dari kamar dan mengambil segelas air, lalu di minum dengan tidak sabaran.
"Hhaahh.." Menghela nafas untuk sesaat, Gempa beranjak kembali untuk ke kamar sambil membawa segelas air.
Tapi sesaat sebelum ia membuka pintu, terdengar suara ketukan dari arah pintu depan. Hal ini membuat Gempa bertanya-tanya, siapa yang bertamu di jam segini.
Tok.. Tok.. Tok..
Gempa tanpa fikir panjang langsung membuka pintu rumah, dan melihat siapa yang ada di luar.
"Adudu?"
"S-sory ganggu tengah malem, apa boleh aku sama Probe nginep di sini buat malem ini aja?"
"Bol―"
"Gak boleh,"
Suara lain menginterupsi percakapan mereka, tak lain dan tak bukan adalah Solar. Dia peka dengan suara, sejak Gempa pergi keluar saja dia langsung terbangun.
"Solar?"
"Kak Gem jangan biarin dia nginep di sini. Aku gak mau ada yang aneh-aneh," Solar menatap nyalang dua alien yang jadi musuh mereka di Tapops.
"Tapi Solar.. Mereka mau tinggal di mana kalo ga di sini?"
"Terserah mereka, mereka itu cuma pengganggu. Keberadaan mereka buat kita dalam bahaya, kakak ingat kejadian waktu di markas? Kalian kan yang nembak Kak Hali, Kak Blaze sama Kak Thorn, ngaku!"
"Ey ey ey mana ada.. Bukan kami lah," Probe membela diri.
"Bukan kami.. Waktu itu aja kami ga ada di markas, kami lagi jalanin misi di planet lain." Adudu mencoba memberi pembelaan.
"Sudah-sudah.. Diam, jangan bikin keributan di sini. Nanti kak Hali bangun.." Gempa menengahi perdebatan antara dua alien dan adiknya itu karena terlihat tidak terkondisikan.
"Untuk kalian berdua, aku izinin untuk bermalam di sini.."
"Kakak??!" Solar berseru tidak terima.
"Udah gapapa Solar, satu malam aja. Biarin mereka di sini,"
Solar mendengus, dia kembali menaiki anak tangga untuk ke atas. Kembali tidur karena kesal dengan Gempa yang mengizinkan Adudu dan Probe yang bermalam di rumah mereka.
"Kalian boleh tidur di sofa, maaf ya.. Ga ada kamar tamu, nanti aku kasih selimut." Gempa beranjak, mencari selimut di lemari kamar Thorn dan Solar.
Sedangkan Adudu dan Probe duduk di sofa sambil melihat sekitar, mereka merasa tidak enak. Setelah kepergian Solar, aura diskriminasi menekan mereka. Ada rasa tidak di Terima untuk sekedar masuk kedalam rumah yang hangat ini.
"Ini, dapur ada di pintu itu.. Aku tinggal dulu," Gempa memberikan dua selimut dan menunjukkan pintu yang menuju dapur dan sekaligus ke kamar mandi jika mereka memerlukan sesuatu yang berhubungan dengan alam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Brothers (BoBoiBoy Elemental) END
ActionKetujuhnya hidup bersama, saling menjaga satu sama lain hingga sebuah kejadian yang mengharuskan mereka menaruh perhatian lebih pada si sulung yang sedang terancam.