Bagian 35: Oberon yang jatuh

50 4 1
                                    

  

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

  

Bagian 35: OBERON YANG JATUH

    OBERON terlihat duduk di hadapan kedua orang tuanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


    OBERON terlihat duduk di hadapan kedua orang tuanya. Tatapan dari Abra dan Melisa seakan menuntut sebuah kebenaran darinya.

   Oberon tidak tunduk. Karena ia tahu rahasianya tidak akan pernah aman dari kedua orang tuanya. Keberadaan Althea di tempatnya pasti akan ketahuan juga.

   "Apa yang sudah kamu lakukan Oberon?" Abra yang pertama kali membuka suara. Keheningan yang menyelimuti di dalam ruangannya tersebut tidak dibiarkan berlarut lama.

    Oberon jelas tahu ke mana arah pembicaraan dengan orang tuanya tersebut akan berakhir.

     "Bagaimana keadaan Althea?" tanya Melisa langsung pada topik utama ketika gelagat putranya tak menunjukkan ketertarikan dalam pertanyaan mereka.

     "Ada apa dengan Althea? Aku tidak pernah bertemu dengannya," balas Oberon ingin bermain beberapa saat. Tidak seru sekali pembicaraan tersebut jika langsung mengenai topik utama.

    Abra tahu kebiasaan Oberon. Karena apa yang menjadi kebiasaan anak lelaki terakhirnya itu adalah turunan darinya juga.

    "Papa tahu kamu menyembunyikannya," ucap Abra terus memperhatikan ekspresi datar yang tak tertarik di atas wajah Oberon.

    "Papa mengenal kamu Ber, penjelasan Papa mengenai kebenaran Althea pasti memberikan dampak yang besar terhadap perubahan sikap kamu seperti saat ini."

     Oberon tak menatap mata kedua orang tuanya. Karena ia tahu, jika ia melakukannya maka Oberon tidak akan mampu melewati cercaan pertanyaan.

    "Mama khawatir Oberon, Mama khawatir pada kamu. Dan Mama juga khawatir pada Althea," ungkap Melisa akhirnya memakai trik utamanya. Raut wajah kesedihan dan nada bicara yang melemah.

    Oberon akhirnya memberanikan diri menatap mamanya. Karena mamanya Melisa adalah kesayangan Oberon, "Aku akan jujur dan terbuka pada kalian, tapi aku juga punya satu permintaan."

    "Apa permintaan kamu?"

     Oberon bersitatap dengan Abra. "Aku ingin dilibatkan, aku juga ingin mengetahui pembicaraan kalian. Aku ingin melindungi Althea seperti kalian yang menganggapnya penting."

 SHE IS DIFFERENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang