Bagian 48: Bidang Keahlian Althea

28 2 2
                                    

Bagian 48: Bidang Keahlian Althea

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bagian 48: Bidang Keahlian Althea

   Bukan hanya Althea saja yang sibuk di sana, tetapi Rose juga telah bergabung entah sejak kapan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

   Bukan hanya Althea saja yang sibuk di sana, tetapi Rose juga telah bergabung entah sejak kapan. Kedua perempuan itu terlihat kompak dalam memainkan alat-alat mesin mobil, fokus dan cekatan.

   Seakan kegiatan mereka saat ini adalah kegiatan sehari-hari yang kerap dilakukan.

   Inizian akan datang memberikan bantan di sela-sela aktivitasnya yang sibuk dengan yang lain. Tidak ingin diganggu, seakan ada palang yang menghalangi keduanya.

   Membuat Oberon dan Morlan tak bisa mendekat walaupun ingin. Hanya diam mengawasi dari kejauhan adalah hal yang diperbuat kedua lelaki itu, bersama Topan yang terlihat memangku sebuah gitar sambil menggenjrengnya sesekali.

   "Nggak takut lo Ber?"

   Oberon menghadap Topan.

   "Althea dilihatin terus tuh," ucap Topan memanasi sembari menunjuk beberapa anggota Inizian yang ada di sana dan tak bisa mengalihkan tatapnya dari pacar Oberon.

   "Thea punya gue," balas Oberon santai. "Mereka cuma bisa lihat. Tapi gue yang punya." Memang tidak ada nada kepanasan dalam cara berbicaranya. Namun tubuh Oberon lebih dulu bereaksi, lelaki itu bangkit berdiri mendekati Althea.

   Topan terkekeh, "Sok gak peduli." Lalu ia berbalik pada temannya yang lain.

   "Sampai kapan lo sama Rose mau sahabatan?"

   Moses yang sedang menghisap nikotinnya, lantas menarik atensinya dari Rose untuk diberikan kepada Topan. "Kenapa?"

   Topan mendecak, "Pake tanya kenapa lagi. Lo kalau nasehatin percintaan orang lain jago, tapi percintaan lo sendiri kayak gini."

   "Gue gak ada masalah, gue sama Rose baik-baik aja." Begitulah Moses yang tak pernah khawatir karena menurutnya hubungan persahabatan lebih erat dari hubungan apapun.

   Dan tanpa ada batasan, ia bisa mengendalikan Rose. Moses selalu mengakui Rose sebagai miliknya, dan begitupun sebaliknya.

   "Gue harus jadi penumpang pertama lo," ujar Rose menopangkan kedua tangannya pada pinggang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 05 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

 SHE IS DIFFERENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang