[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA]
Dia berbeda. Oberon Envinesta menyadarinya sejak fakta mengenai Althea Dwiakari pertama kali diketahuinya.
Konflik di masa lalu harus menjadikan Althea penanggung jawab yang menghadapi sebab atas semuanya.
Baga...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bagian 28:KASUS LENA
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"UDAH dua minggu kan Pak Bas gak tampak kehadirannya?"
"Tapi tadi gue sempat lihat dia kok," balas Estella teringat berpapasan dengan guru fisika muda mereka.
"Kapan?" Amaya mengajukan tanya penasaran.
Estella terus berpikir, "Waktu pagi deh, iya waktu gue baru datang. Sempat papasan sama Pak Bas di lorong koridor utama."
Kalea terdengar suaranya menggumam, "Tadi gue sempat dengar sih pembicaraan beberapa guru, kalau Pak Bas mau pindah."
"Hah? Yang bener?" tanya Amaya tidak menduga topik yang dibuat Celia pertama kali akan mengarahkan pada kebenaran mengejutkan.
Kalea mengangguk, "Kalian tahu kan Pak Bas itu anak ketua yayasan di sekolah ini. Mudah baginya masuk dan lebih mudah lagi untuk dia keluar."
"Bakalan kehilangan dong guru muda dan ganteng," sedih Celia tampak dibuat-buat.
"Halah, lo kan emang lebih suka mukanya daripada pelajarannya," sindir Amaya telak terhadap Celia.
Namun perempuan ahli bela diri itu tidak terpengaruh sama sekali, justru kembali menyeletuk penuh percaya diri. "Itu gunanya wajah, walaupun otak udah panas karena belajar tapi karena ngelihat wajah yang ngajarnya ganteng. Kita bisa kembali waras."
Amaya dan Estella kompak beradu seolah ingin muntah. Kalea hanya tertawa, kemudian perhatiannya tertarik pada satu orang yang sejak tadi tak menimbrung.
"Lo lagi ngapain The?"
Celia pun sama jadi memperhatikan, "Iya The daritadi fokus banget, lagi ngapain sih?"
Estella dan Amaya saling pandang menunggu jawaban.
"Tentang kasus foto di mading itu, kalian udah berhasil nemuin pelakunya?" tanya Althea secara tiba-tiba.
Celia sontak memperbaiki posisi berdiri. "Belum, kita kurang bukti."
"Kalian lihat ini," tunjukkan Althea pada sesuatu yang berada di ponselnya.