Bagian 42: SISI LAIN
"KAK Dante kemana Ma?"
Oberon tiba-tiba teringat dengan Dante, meskipun menyebalkan dan selalu membuatnya mengomel tapi jika dia tidak ada maka Oberon akan merasa ada yang kurang di rumahnya.
Melisa yang tengah membaca buku resep masakan pun menoleh menatap putranya.
"Dante ditugaskan di luar kota, sudah seminggu dia di sana."
"Kamu mau keluar?" tanya Melisa kemudian melihat pakaian rapi yang dikenakan Oberon.
Oberon balas mengangguk. Merapikan jaket yang membungkus kaos putihnya, begitu sepadan dengan celana jeans hitamnya.
"Mau kemana?"
Oberon menoleh cepat ketika telinganya mendengarkan suara yang sangat dikenalinya.
Ternyata perkiraan Oberon salah besar, dikiranya Althea saat ini sedang berada di kamarnya. Karena rencana Oberon adalah keluar diam-diam.
"Mau keluar sebentar, ada urusan sama Morlan."
Nama Morlan jadi terbawa dalam elak Oberon.
Althea memicing tak mempercayai.
"Mama sama Thea mau ngapain?" tanya Oberon mengalihkan pembicaraan secepat mungkin.
"Mama mau masak-masak sama Thea," jawab Melisa.
"Kelihatannya Thea bosan jadi Mama coba ajak berkegiatan deh," jelas Melisa.
"Tante," panggil Althea. "Masak-masaknya boleh besok aja gak," paparnya berbisik seakan memohon persetujuan.
Melisa mendongak, tak lama kemudian senyumnya timbul menatap putranya yang tak lagi fokus.
Angguknya sekali seraya mengatakan, "Oberon, kamu ajak Thea juga ya."
Oberon panik memberi atensi, ponselnya kembali dimasukkan ke dalam saku jaket.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHE IS DIFFERENT
Roman pour Adolescents[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] Dia berbeda. Oberon Envinesta menyadarinya sejak fakta mengenai Althea Dwiakari pertama kali diketahuinya. Konflik di masa lalu harus menjadikan Althea penanggung jawab yang menghadapi sebab atas semuanya. Baga...