Bagian 10: Undangan

33 5 0
                                    

"You smiled"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"You smiled"

Bagian 10 : UNDANGAN

BUNYI-BUNYIAN berisik yang terdengar seperti suara 'cetak-cetik-cetak-cetik' yang berasal dari pulpen milik Althea tak henti-hentinya terus terdengarkan mengiringi konsentrasi murid-murid di kelas dalam memahami penjelasan guru yany berdiri di dep...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

BUNYI-BUNYIAN berisik yang terdengar seperti suara 'cetak-cetik-cetak-cetik' yang berasal dari pulpen milik Althea tak henti-hentinya terus terdengarkan mengiringi konsentrasi murid-murid di kelas dalam memahami penjelasan guru yany berdiri di depan papan tulis.

Kesuntukan Althea tampaknya telah mencapai batasnya, penjelasan guru di depan sana bukannya susah untuk dipahami. Hanya saja cara mengajarnya yang terlalu biasa saja, menulis dan menyuruh muridnya untuk ikut mencatat.

Tidak ada action yang menyenangkan. Membuat Althea menjadi merasa bosan seketika.

Walaupun berulang kali dilakukan dan tidak ada yang terganggu, namun teman yang berada di sebelah Althea mulai menunjukkan kegelisahan.

Suara-suara yang dibuat Althea di atas mejanya sepertinya berhasil mengganggu konsentrasinya dalam memasukkan materi ke dalam kepala.

Amaya yang merasa terganggu kemudian mendesah kasar, kegiatan mencoret bukunya dihentikan. Tatapannya diarahkan kepada Althea yang berada persis di sebelah kirinya.

"Berisik The," tegur Amaya agar Althea berhenti memainkan pulpennya.

Seuntai cengiran kontan menjadi balasan atas keluhan Amaya yang baru saja disampaikan. Althea cukup merasakan bersalah, dan membuat pulpennya terlepas dari pegangan dan dijatuhkan ke atas meja.

"Gue bosen," jawab Althea tanpa suara. Dan juga ia sudah tertangkap basah beberapa kali menguap di jam pelajaran fisika tersebut.

Kalea dan Celia telah menjatuhkan perhatian juga pada perdebatan tanpa reaksi berlebih antara Althea dan Amaya.

"Nyatet aja biar gak ngantuk," cetus Amaya lantas menyodorkan catatannya. Berpikir mungkin Althea bosan karena tidak mencatat.

Perempuan itu sejak tadi memang tidak melakukan apa-apa selain hanya bengong dengan kedua mata sayu akibat mengantuk.

"Orang pinter mah beda," sahut Celia sama mengerti dengan perasaan yang dirasakan oleh Althea.

Sedangkan Estella entah sejak kapan mulai tampak tertidur di balik bukunya yang didirikan menjadi benteng di atas meja.

 SHE IS DIFFERENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang