Suara langkah kuda menggema dalam sunyinya malam di dalam hutan tersebut.."Berapa lama lagi kita akan tiba stovia" Jeno menghentikan kudanya di ikuti oleh jaemin yang juga menghentikan kudanya di depan jeno...
Kedua alpha tersebut masih berada di dalam hutan bahkan sejak pertama mereka berangkat mereka belum juga keluar dari dalam hutan tersebut......
"Mungkin besok pagi kita sudah memasuki perbatasan kerajaan stovia jika kita tetap melanjutkan perjalanan kita dan tidak istirahat semalaman ini" Ujar jaemin sambil mengangkat bahunya acuh...
"Aku tidak gila, kudaku juga butuh istirahat sekarang" Ujar jeno menatap jaemin dengan malas...
"Yaudah biarkan saja kudanya disini, bukankah akan lebih cepat menggunakan shif dengan serigala mu" Sarkas jaemin memang benar mereka bisa saja lebih cepat sampai jika menggunakan wujud serigala mereka....
"Kau lupa choi jaemin, jangan terlalu mengandalkan serigalmu dan kita tidak bisa berubah di sembarang tempat atau akan benar-benar menjadi sebuah bencana nantinya" Ujar jeno dirinya benar-benar menyesal mengikuti saran sahabatnya itu....
"Baiklah aku hanya bercanda, sebentar lagi ada pemukiman kita bisa mencari penginapan di sana, lagian kita juga perlu makan, kenapa tidak ada binatang satupun sedari tadi yang bisa kuburu" Ujar jaemin...
Sebenarnya mereka berdua juga berniat untuk berburu jika sempat, itu sebabnya mereka tidak membawa persediaan makanan sama sekali tapi sepertinya kesialan menghampiri mereka berdua karena tidak ada satupun hewan yang berada di sekitar mereka sejak tadi...
"Jika kau lapar maka cepat jalankan kembali kudamu aku ingin segera beristirahat sekarang" Jeno langsung memacu kudanya kembali meninggalkan jaemin yang berdecak pelan karena di tinggal padahal yang tau jalan tempat mereka sekarang adalah dirinya...
Renjun termenung entah apa yang akan terjadi setelah ini, perasaan dirinya benar benar kacau sekarang...
Sejak awal dirinya sudah menaruh curiga pada orang yang mengaku dari Kerajaan apalagi alpha itu yang seorang pangeran hingga mereka memberikan mereka banyak bantuan yang tidak seharusnya...
Renjun hanya takut itu semua adalah hal yang buruk, sepertinya dirinya harus ekstra menjaga adiknya setelah ini karena jisung adiknya itu sangat mudah percaya dengan orang lain, walaupun sudah berapa kali renjun selalu mengingatkan adiknya...
Sejak ibunya tiada karena serangan tersebut semuanya kini menjadi tanggung jawab renjun....
Walaupun kadang kala dirinya juga lelah dan membutuhkan sandaran, bagaimana pun mereka hanyalah omega yang tidak sekuat alpha ataupun beta di luar sana....
Sedari dulu renjun selalu berusaha baik baik saja di depan adiknya karena jisung satu satunya yang renjun punya sekarang...
Dirinya akan melakukan apapun asalkan adiknya baik baik saja, itu yang membuat renjun selalu bekerja lebih keras walaupun dulu awalnya paman ku juga ragu untuk menerima renjun bekerja di kedainya hanya karena renjun yang seorang omega....
Biasanya setelah bekerja renjun masih harus pergi kehutan untuk mencari ranting dan kayu untuk mereka memasak, pergi ke sungai renjun akan melakukan itu sendiri kecuali jika jisung sudah melihat dirinya yang hendak pergi dan pasti adiknya itu ingin ikut untuk membantunya...
Tapi setidaknya renjun bersyukur adiknya itu tidak pernah menuntut apapun padanya bahkan jisung selalu mengatakan ingin membantunya...
Renjun terkekeh pelan saat mengingat betapa antusias nya jisung saat menanam sayuran di belakang rumah mereka dengan mengatakan supaya mereka tidak perlu membeli sayur jadi uangnya bisa buat beli yang lain....
Pintu kamar nya terbuka menampilkan jisung yang masih belum tidur padahal ini sudah hampir tengah malam...
"Kenapa belum tidur? " Ujar renjun perlahan mengubah posisinya yang awalnya berbaring menjadi duduk, menerima pelukan dari omega yang lebih mudah....
"Aku tidak bisa tidur hyung, aku juga tidak tau, bolehkah aku tidur bersama hyung? " Ujar jisung tanpa melepaskan pelukannya pada renjun....
"Kau memeluk hyung seerat ini bagaimana bisa hyung menolak" Renjun perlahan membawa adiknya ikut berbaring di sampingnya......
"Kau sudah besar jisung~ah, tapi kau masih saja manja, bagaimana jika kau bertemu dengan mate mu? " Canda renjun melihat adiknya yang belum memejamkan matanya...
Jisung langsung melirik hyungnya dengan tajam...
"Aku tidak butuh mate hyung atau alpha sekalipun, aku hanya butuh hyung ku, lagian selama ini kita baik baik saja bukan bahkan hyung yang mendapatkan tanda lebih dulu juga baik baik saja" Ungkap jisung yang membuat renjun langsung tersenyum....
"Baiklah kita hanya akan berdua selamanya tidak ada yang bisa memisahkan kita hhmm sekarang tidur, besok mau ikut mencari ikan sebelum sungainya membeku juga mencari kayu" Ujar renjun yang membuat jisung langsung menganggukkan kepalanya setuju....
Ayo mana komen sama vote nya aku selalu menunggu loh...
KAMU SEDANG MEMBACA
ALPHA
Werewolfbukan kami yang hendak memilih memiliki takdir seperti apa, sudah ketentuan moon goddess yang sudah menulis jalan kehidupan.... andai kami bisa di beri pilihan maka kami tidak mau menjadi omega yang hanya di pandang lemah....