"Jisung, lihatlah hyung membuatkanmu kue gandum dengan madu di dalamnya dan lihat bukankah hyung sangat pandai membuat bentuknya menjadi lucu hm, bukankah ini kue kesukaan mu"Renjun mengambil salah satu kue tersebut dan memberikan nya pada adiknya....Namun lagi lagi senyum omega manis itu harus luntur karena tidak mendapat respon apapun dari sang adik....
Lagi lagi hanya tatapan kosong dan ketakutan yang terus dirinya lihat membuat Renjun tidak bisa menahan isak tangisnya lagi.....
Renjun langsung membawa tubuh adiknya untuk dirinya peluk menyembunyikan kepala adiknya di dadanya sambil terus mengusap kepala adiknya....
Sejak kemarin sudah tidak ada lagi suara isak tangis dari Jisung hanya ada tatapan kosong dan ketakutan seakan jiwanya sudah tiada....
Renjun sangat takut, dirinya takut melihat keadaan adiknya yang seperti ini, setiap hari dirinya berusaha kuat dan selalu berusaha menghibur Jisung tapi semuanya sama.....
"Jisung hiks, Jisung ~ah kau mendengar hyung bukan hm, adik hyung yang cerewet kemana hiks hyung merindukannya? Hyung rindu Jisung yang ceria, Jisung yang jahil, Jisung yang keras kepala, Jisung yang selalu bertingkah hingga membuat hyung marah, Jisung yang selalu tersenyum, hyung merindukan Jisung yang dulu hiks"Renjun semakin erat memeluk tubuh adiknya yang terasa sedikit kurus karena Jisung menolak makan beberapa hari....
"Mereka jahat"lirih Jisung membuat Renjun semakin terisak...
"Iya mereka jahat hm, nanti biar ayah yang menghukum mereka hiks tapi Jisung jangan seperti ini hiks hyung gak bisa, gak bisa hiks"ujar Renjun dirinya sudah berusaha untuk kuat selama ini demi adiknya...
"Ibu hiks maafin injun hiks injun gagal injun gagal jaga adik hiks injun kakak yang gagal "gumam Renjun dirinya masih memeluk Jisung dengan erat sebelum Jisung mulai memberontak agar di lepaskan membuat Renjun perlahan melonggarkan....
"Hyung jangan nangis, jie jahat ya? Kue nya jie makan tapi hyung jangan nangis lagi"tangan Jisung menghapus air mata yang ada di pipi Renjun....
Namun bukannya membaik Renjun omega manis itu justru semakin terisak saat tidak mendapati ekspresi apapun dari wajah adiknya bahkan ketika Jisung sudah memakan kue tersebut....
Sama masih dengan tatapan kosongnya....."Mereka tinggal di sini? Kenapa tidak ada pengawal istana yang berjaga, apa kalian menyepelekan keselamatan kedua keponakan ku"Wendy memandang sinis pada sehun yang mengantarkan nya ke tempat di mana Renjun dan Jisung tinggal....
"Paman tidak akan seceroboh itu untuk keselamatan kedua putranya bibi Wendy yang terhormat, sudah banyak pengawal yang paman kerahkan untuk menjaga rumah ini tapi dengan bersembunyi bahkan paman memberikan mereka parfum untuk menyamarkan aroma scen alpha dari tubuh mereka karena mengetahui jika Jisung tidak akan nyaman dengan itu semua jadi anda tidak perlu khawatir"gumam sehun....
"Baiklah terimakasih sudah mengantarkan ku pangeran sehun"Wendy langsung meninggalkan sehun begitu saja membuat alpha itu mendengus dengan kelakuan Wendy yang menurutnya tidak berubah padahal dirinya sudah tua....
Tok tok tok
Renjun baru saja menyelimuti tubuh adiknya walaupun dirinya masih menahan isakan agar tidak membangunkan adiknya yang tertidur...
Renjun menatap ke luar di mana suara pintu yang di ketuk dari luar membuat mengernyit...
"Siapa yang datang seperti nya bukan sehun hyung ataupun ayah"gumam Renjun namun dirinya tetap bangkit karena rasa penasaran nya yang sangat tinggi....
Renjun menoleh menatap adiknya Jisung yang baru saja terlelap itu sebelum dengan hati hati menutup pintu kamar tersebut....
Renjun omega itu sedikit ragu untuk menbuka pintu tersebut dirinya masih berdiam haruskah dirinya membuka pintu tersebut bagaimana jika orang jahat, itulah yang kini dirinya pikirkan...
Namun ketika Renjun membuka pintu tersebut dirinya langsung terdiam melihat siapa yang datang....
"Eemm maaf bibi cari siapa? Mungkin bibi salah tempat"Renjun hendak menutup pintu tersebut karena merasa tidak mengenal wanita yang sekarang berdiri di depannya itu namun pintu tersebut sudah di tahan...
"Aku tidak salah tempat, aku memang ingin bertemu denganmu terutama adikmu"gumam Wendy namun sepertinya Renjun masih ragu padanya.. .
"Eemm maaf tapi kami tidak mengenal anda dan juga kami tidak menerima tamu siapapun jadi silahkan bibi per...."
"Bisa kita bicara sebentar?".....
Jangan lupa vote sama komen oke...
KAMU SEDANG MEMBACA
ALPHA
Werewolfbukan kami yang hendak memilih memiliki takdir seperti apa, sudah ketentuan moon goddess yang sudah menulis jalan kehidupan.... andai kami bisa di beri pilihan maka kami tidak mau menjadi omega yang hanya di pandang lemah....