Pangeran jeno baru saja memasuki istana Draguidor namun alpha muda itu sedikit mengernyit saat melihat kereta kuda dengan lambang bendera yang tidak asing menurutnya..."Bukankah itu bendera kerajaan Stovia? Untuk apa kerajaan tertutup itu kemari? " Jeno terdiam mengernyitkan dahinya melihat rombongan kerajaan tersebut yang mulai keluar dari istananya...
"Hormat ku pada raja kerajaan Draguidor yang mulia raja Donghae"
Donghae yang baru saja hendak kembali masuk ke dalam istana setelah mengantarkan utusan dari kerajaan Stovia tersebut langsung tercekat saat melihat putranya yang berdiri di depannya...
"Kau sudah kembali putraku pangeran lee jeno" Donghae merentangkan tangannya meminta sang putra untuk memeluknya..
"Aku berhasil melakukan tugas yang ayah beri setelah ini aku akan menagih janji ayah" Jeno bersemirik melihat ayahnya...
Sedangkan donghae sendiri hanya menatap datar pada putranya tersebut...
"Ternyata kau sungguh sungguh dengan permintaan mu itu putraku, lebih baik kau temui ibumu lebih dulu, baru setelah itu membahas masalah mu" Pintanya membuat jeno langsung mesuk mengikuti ayahnya...
Jeno alpha itu sengaja pulang sendiri dan meninggalkan pasukan yang dia bawa di Kerajaan sinius untuk mengurus kerajaan kecil itu...
"Jeno? K kau kembali nak"
Baru saja dirinya hendak memasuki kamarnya untuk beristirahat sejenak namun alpha itu di kejutkan dengan kedatangan sang ibu yang menghampiri nya dengan cepat padahal dirinya berniat menemui sang ibu setelah beristirahat...
Jeno hanya diam saat ibunya ratu Tiffany memeluknya dan terus memeriksa tubuhnya...
"Jeno kau penuh luka nak" Gumam Tiffany melihat banyaknya bekas goresan di tubuh sang putra...
"Ibu ini hanya luka kecil putramu cukup kuat dan ini semua tidak ada apa apanya, ibu tidak perlu khawatir, sekarang aku ingin istirahat, bisakah ibu meninggalkan ku sendirian kali ini" Jeno menatap ibumu dengan melas dia tidak berniat mengusir sosok omega yang sudah melahirkan nya tersebut...
Jisung berjalan pelan menyusuri setiap lorong istana, ada banyak penjaga di setiap tempat yang dia lewati namun jisung kini lagi lagi pergi ke arah dapur istana...
Dirinya yang mulai beradap tasi di istana tersebut membuat jisung lebih sering berkeliling dari pada renjun bahkan dirinya sudah akrab dengan beberapa pelayan ataupun para prajurit dan panglima kerajaan mereka apalagi dengan paman xiumin dirinya sudah tidak canggung lagi...
Jisung omega manis itu mulai memasuki dapur istana dan ada beberapa koki istana yang masih berjaga tentu kedatangan jisung membuat para koki itu panik...
"Pangeran apa yang anda lakukan disini, ini sudah malam? " Ujar salah satu koki yang berada di dapur istana...
"Emm paman maaf jika aku merepotkan kalian tapi aku tidak tau, aku tiba-tiba merasa lapar lagi sekarang, apa masih ada makanan sisa? " Ucapnya dengan hati hati.....
Tentu para koki saling menatap mendengar penuturan dari jisung...
"Astaga pangeran anda tidak perlu mencari makanan sisa jika anda ingin kami bisa membuatkan yang baru"
Jisung langsung berbinar mendengar hal itu, akhir akhir ini memang nafsu makannya sedikit meningkat dan mudah sekali lapar....
"Benarkah em bisakah aku mendapatkan menu tadi pagi saat sarapan itu sangat lezat dan aku menginginkan nya" Ujar jisung membuat para koki tersebut mengangguk....
"Em aku akan menunggu saja disini" Ujar jisung yang langsung mencari tempat selagi makanan miliknya siap...
Namun baru saja dirinya hendak pergi...
"Pangeran jisung? Apa yang anda lakukan malam malam di dapur istana" Xiumin yang saat itu hanya ingin mengatakan pada pelayan yang berada di dapur istana jika bahan masakan kerajaan sudah tiba harus urung saat melihat pangeran manis itu justru berada di sana...
"Aku menunggu makanan paman"
Xiumin hanya menghela nafas kasar mendengar jawaban dari putra chanyeol itu...
"Ayo paman antar ke kamar, nanti pelayan yang akan mengantarkan nya" Xiumin langsung menyeret jisung keluar sebelum sang raja tau pangeran bungsunya berkeliaran seperti ini....
Sedangkan di tempat lain, di kerajaan Draguidor jeno saat ini tengah melamun sambil menggenggam erat sebuah surat yang sedikit tebal, siapa lagi jika bukan jaemin yang mengirimnya...
Jaemin sengaja mengirim surat dan menceritakan apa saja selama dirinya berada di kerajaan Stovia termasuk mate mereka berdua...
"Jaemin kamu terlalu menuruti mereka, lihat saja cara kita akan berbeda untuk mendapatkan mate kita, aku tidak sesabar itu jika harus menunggu"
Hallo aku balik nih....
Jangan lupa vote sama komen....
KAMU SEDANG MEMBACA
ALPHA
Werewolfbukan kami yang hendak memilih memiliki takdir seperti apa, sudah ketentuan moon goddess yang sudah menulis jalan kehidupan.... andai kami bisa di beri pilihan maka kami tidak mau menjadi omega yang hanya di pandang lemah....