Satu bulan sudah berlalu, pagi hari yang cerah seharusnya bisa menghantarkan kehangatan yang bisa melingkupi suasana sekitar.Namun sepertinya itu tidak terjadi di dalam sebuah kamar mewah di kerajaan Draguidor...
Sang pemilik kamar yang baru saja kembali menginjakkan kakinya di dalam tempat megah itu dengan kondisi tubuh yang memprihatinkan, tubuhnya yang sangat kurus dan wajah nya yang pucat juga luka luka yang hampir memenuhi seluruh tubuhnya sangat tidak mencerminkan sama sekali sebagai seorang putra mahkota Kerajaan....
Lee Jeno, alpha muda itu yang baru saja tiba tiba di bebaskan oleh sang ayah harus berusaha kuat untuk tiba di kamarnya sendiri dan membersihkan diri tanpa bantuan seseorang pun, padahal kondisi tubuhnya sangat butuh bantuan....
Apalagi dua hari sebelum dirinya di bebaskan tanpa sebab, alpha muda itu tidak di beri makan sama sekali hanya ayahnya yang datang sesekali untuk memukulnya atau mencambuknya....
Jeno, dirinya sedari tadi menunduk sembari berlutut di depan ayahnya sendiri yang tampak acuh dengan kondisi tubuhnya bahkan dirinya belum memakai bajunya hanya celananya saja membiarkan udara yang terasa hangat itu menjadi dingin seketika...
"Sudah sadar dengan kesalahan mu" ujarnya tanpa melirik sedikit ke arah putranya...
Jeno terdiam, bibirnya seolah terkatup rapat hanya sekedar untuk menjawab pertanyaan sang ayah....
"S ssudah ayah" lirihnya namun tiba-tiba decakan yang keluar dari bibir ayahnya....
"Yang mulia! Jangan memanggilku ayah sebelum kau berhasil mendapatkan maaf dari Stovia" sinisnya, bukan karena apa tapi Donghae sendiri sudah mendapatkan teguran dari para tetuah tentang kelakuan Jeno dan dirinya sangat malu apa lagi kalau sampai bertemu dengan raja Chanyeol....
"Hanya dua hari waktu yang aku berikan untukmu istirahat setelah itu pergilah dari istana ini dan jangan pernah kembali sebelum aku mendengar ampunan dan maaf dari kerajaan Stovia" setelah mengatakan itu raja Donghae langsung pergi begitu saja bahkan tidak segan segan kembali menendang tubuh putranya sendiri, didikan keras memang sudah dia tanamkan bahkan bukan hanya dari sekarang tapi sejak dulu leluhur mereka.....
Sedangkan Jeno hanya bisa meluruh di lantai yang terasa sedikit dingin, berusaha bangkit menuju ranjangnya yang sudah lama tidak dia tempati....
Namun baru saja netranya hendak tertutup kala merasakan nikmatnya tempatnya sekarang, suara pintu kembali terbuka....
"Maaf pangeran, hamba di minta yang mulia untuk mengobati luka anda" seorang tabib membungkuk sopan tapi sepertinya Jeno hanya diam saja, dirinya tersenyum tipis....
Seberapa keras pun sang ayah pasti masih perduli dengan putranya....Jeno hanya diam, tidak meringis sama sekali walaupun luka lukanya sangat parah, dirinya sudah merasakan rasa sakit yang lebih dari ini selama terkurung di penjara, semua lukanya tidak ada yang mengobati.....
"Jisung" lirihnya sebelum netra itu tertutup kembali dengan damai membiarkan para tabib mengobati lukanya.....
Jisung tersentak pelan, matanya langsung terbuka hingga membuatnya sedikit pusing, dengan was was omega manis itu menatap sekeliling kamarnya yang masih tertutup rapat, entah nyata atau hanya ilusi yang setiap saat dia rasakan, tapi dirinya seperti mendengar dengan jelas suara itu memanggil namanya dengan lirih....
Tak lama pintu kamar mulai terbuka dari luar, menampakkan hyungnya yang tersenyum berjalan ke arahnya...
"Baru saja hyung ingin membangunkan mu" Renjun duduk memperhatikan adiknya yang seperti kebingungan....
"Ada apa? Apa ada sesuatu yang terjadi?" Ujarnya khawatir memandang lekat netra sang adik yang tampak cemas.
Sedangkan yang di tanya hanya menggelengkan kepalanya dan langsung memeluk tubuh hyungnya itu membuat Renjun semakin bingung namun dirinya memilih diam....
"Ayo mandi, hyung sudah siapkan air hangat, katanya mau jalan jalan keluar hm, nanti Sehun hyung juga ikut" Renjun mengelus pelan surai adiknya yang masih berantakan dan menyingkirkan rambut yang hampir menutupi matanya....
Mulai bangkit dan menuntun adiknya untuk membersihkan diri sebelum dirinya tinggalkan kembali untuk membantu Wendy yang tengah menyiapkan sarapan untuk mereka.......
Setelah membersihkan diri kini Renjun kembali menuntun adiknya untuk sarapan bersama dengan Wendy yang sudah menyambut mereka dengan gemas....
"Hari ini bibi menyiapkan makanan kesukaan Jisung, bahkan bibi sendiri yang pergi kehutan buat berburu" ujarnya membuat mereka berdua terdiam menatap daging yang masih mengeluarkan uap panas itu....
Ngomong ngomong soal berburu, Renjun menjadi rindu pergi kehutan mencari kayu bakar atau sekedar berburu, memang sekarang sudah sedikit orang yang melakukan shifting dengan serigala mereka bahkan Renjun sudah tidak pernah lagi melakukan itu sejak mereka di bawa oleh raja Chanyeol...
"Ayo makan, setelah itu kita menunggu pangeran Sehun datang dan menemani kalian berjalan jalan hm" Wendy menyerahkan dua tempat makan yang sudah terisi dengan semua menu yang dia buat....
"Bibi akan mengajakmu lain kali dan mengajarimu mencari tanaman obat dan racun" lirihnya berbisik di telinga Renjun karena dirinya tau keponakannya itu ingin ikut pergi dengannya....
Renjun yang mendengar itu langsung menatap bibinya dengan senyum dan dia tidak sabar menantikan itu semua.....
Ayo jangan lupa vote sama komen oke....
Maaf ya lama gak up alpha karena beberapa bab yang udah aku cicil aku hapus lagi, aku merevisi nya agar alurnya gak terlalu lambat☺️
KAMU SEDANG MEMBACA
ALPHA
Werewolfbukan kami yang hendak memilih memiliki takdir seperti apa, sudah ketentuan moon goddess yang sudah menulis jalan kehidupan.... andai kami bisa di beri pilihan maka kami tidak mau menjadi omega yang hanya di pandang lemah....